Anggota Komisi VI DPR RI Haris Turino mengapresiasi dukungan dari pemerintah khususnya KemenkopUKM terhadap upaya menyejahterakan petani dan UKM di Brebes melalui konsep corporate farming.
Menurutnya, ide menyatukan petani-petani bawang merah dengan lahan sempit dalam wadah koperasi menjadi solusi konkret untuk meningkatkan daya tawar terhadap produknya.
Melalui koperasi yang menjadi offtaker dari produk bawang merah akan memberikan kepastian pasar. Di sisi lain koperasi bisa menjadi lembaga pengembangan produk bawang merah sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para anggota yang merupakan para petani kecil.
Baca Juga: Di Rumah Fatmawati, Kepengurusan IWO Pusat Periode 2023-2028 Diumumkan
"Ide Pak Menteri untuk membangun ekosistem ini bagus sekali, harapannya agar petani tetep bertani tetapi hasilnya 100 persen dibeli koperasi, di mana koperasi ini dimiliki para petani tadi," ujar Haris.
DPR RI, kata Haris, siap mendorong lebih banyak kemitraan yang bisa dibangun oleh KPUD Wanasari dan koperasi lainnya di Indonesia dengan BUMN.
Sebagai mitra BUMN, Haris akan mendorong para BUMN untuk memanfaatkan program CSR (corporate social responsibility) untuk mendukung upaya hilirisasi produk pertanian agar bisa menopang program ketahanan pangan nasional.
"Tidak mungkin KemenkopUKM ini bekerja sendiri, maka perlu ada sinergi. Tadi ada LPDB, ada BI, dan DPR Komisi VI yang juga merupakan mitra BUMN. Kami akan dorong mereka bisa memberikan program CSR-nya. Ini luar biasa, jadi negara benar-benar hadir bagi orang kecil," kata Haris.
Penjabat Bupati Brebes Urip Sihabudin SH MH menambahkan komoditas bawang merah menjadi andalan bagi perekonomian di Kabupaten Brebes. Produk olahan bawang merah yang dihasilkan para petani dan UKM di wilayahnya sudah di ekspor ke Singapura dan Arab Saudi.