Miliki Washing Plant, Kualitas Garam Brebes Kian Meningkat

- 23 Desember 2020, 13:16 WIB
Peresmian dan serah terima Washing Plant di Desa Pesantunan, Brebes, Selasa, 22 Desember 2020.
Peresmian dan serah terima Washing Plant di Desa Pesantunan, Brebes, Selasa, 22 Desember 2020. /Dok.Diskominfo Brebes/

KABAR TEGAL - Maraknya impor garam, menjadikan garam lokal harganya merosot tajam. Kualitas garam luar negeri, Karena garam impor dinilai lebih bagus kualitasnya dibandingkan garam lokal.

Untuk menyeimbangkan kualitas, Kementerian Kelautan dan Perikanan membuat terobosan melalui Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat (Pugar) agar produk yang dihasilkan garam lokal kualitasnya menjadi lebih bagus dan mampu bersaing dengan produk luar.

Di Brebes, peningkatan kualitas garam diwujudkan dengan membangun unit pengolahan garam atau Washing Plant di Desa Pesantunan, Wanasari, Kabupaten Brebes.

Baca Juga: Siap-siap! Risma Bakal Kebut Realisasi Bansos Mulai Minggu Pertama Januari 2021

Demikian disampaikan Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih di sela peresmian dan serah terima Washing Plant Desa Pesantunan, Brebes, Selasa, 22 Desember 2020.

Agustina berharap kedepan Kabupaten Brebes dapat menjadi salah satu daerah penghasil garam terbaik yang mampu menembus kebutuhan Garam Industri sehingga dengan sendirinya impor garam tidak perlu dilakukan lagi.

“Bagaimana tidak ada impor, jika kualitas garam lokal masih dianggap kurang baik. Mudah-mudahan tersedianya Washing Plant mampu meningkatkan kualitas garam lokal dan menekan laju impor garam lagi,” ujar Agustina.

Baca Juga: Jelang Nataru, Ratusan Lampion Warna-warni Hiasi Alun-alun Magelang

Senada, Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru menyampaikan, dengan bantuan Washing Plant atau Unit Pengolahan Garam, kualitas garam yang dihasilkan akan lebih baik dan mampu bersaing dengan kualitas garam luar.

“Dengan kualitas yang baik, otomatis harga makin tinggi maka dan kesejahteraan petani garam juga akan semakin meningkat,” ujar Haeru.

Haeru menambahkan bantuan yang diberikan hanyalah stimulan atau rangsangan untuk peningkuatan kualitas garam. Nantinya, akan muncul pemikiran sinergi untuk mewujudkan peningkatan kualitas dan produksifitas garam lokal. Sinergi harus dibangun antara petani garam melalui Koprasi dan Pemerintah Kabupaten Brebes.

Baca Juga: Tiga Terdakwa Surat Jalan Palsu Divonis Bersalah, Kapolri: Hukum Tidak Tajam Ke Bawah

Bantuan diserahkan Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru kepada Koperasi Mekar Sari Sejahtera. Dan disaksikan Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih, Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH serta tamu undangan lainya.

Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH mewakili Pemerintah Kabupaten Brebes mengucapkan terima kasih atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan. Narjo yakin, Garam Brebes yang didukung program Pugar mampu menjawab persoalan garam nasional, menuju swasembada garam nasional.

Narjo menjelaskan, Kabupaten Brebes memiliki potensi lahan tambak garam seluas 1.176 hektar. Didukung, petambak garam sejumlah 658 orang dan 5 Koperasi Garam.

Baca Juga: Modus Baru, Masyarakat Dihimbau Waspadai Peredaran Susu Ganja

Pada 2019 lalu produksi garam sebesar 49.574,45 ton dengan produktifitas 81,8 ton/hektar. Namun, 2020 turun menjadi 24,10 ton akibat kemarau basah, harga rendah dan serapan industri juga rendah.

Peresmian diisi juga dialog dengan para petani garam dan penanaman Mangrove secara simbolis di area Mangrovesari Pandansari Brebes. Tampak ikut menanam bibit Mangrove Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut TB Haeru, Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretaris Kabinet Agustina Murbaningsih, dan Wakil Bupati Brebes Narjo SH MH.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah