Tinjau Gudang Bulog, Ganjar Dapati Serapan Gabah Petani Rendah

- 29 Maret 2021, 21:15 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengecek gudang bulog di  Banaran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah pada Senin 29 Maret 2021
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengecek gudang bulog di Banaran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah pada Senin 29 Maret 2021 /Dok. Humas Pemprov Jateng/

KABAR TEGAL- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapati serapan gabah petani yang rendah saat mengecek Gudang Bulog Banaran, Delanggu, Kabupaten Klaten.

"Saya ke sini untuk melihat proses serapan karena April ini kita sedang peaknya' panen raya. Teman-teman di Bulog ini sudah mulai serap, tapi kalau kita bicara produksi kita, hari ini sangat melimpah, maka penting memastikan gabah petani dibeli dengan harga di atas harga pokok penjualan atau minimal sama dengan HPP," katanya di Kabupaten Klaten, Senin.

Dari Pimpinan Wilayah Bulog Jateng Miftahul Ulum yang ikut mendampingi pengecekan, Ganjar mengetahui jika Bulog Jateng hanya dapat jatah menyerap 204.000 ton gabah dari petani.

Baca Juga: Cuaca Membaik, Hasil Tangkap Ikan di Pekalongan Meningkat Drastis

Menurut Ganjar, serapan Bulog itu masih terlalu kecil karena saat ini Jateng memasuki musim panen raya, bahkan laporan Dinas Pertanian dan Perkebunan menyebutkan pada periode Januari-Mei ini Jateng diperkirakan surplus 1,6 juta ton.

Orang nomor satu di Jateng itu menyebut rendahnya serapan itu karena mekanisme penyerapan Bulog yang belum mendukung, dan fungsi Bulog yang tidak optimal.

"Ini diserap terus, tidak dikeluarkan. Paling keluar rutin dari Bulog hanya bencana atau operasi pasar, jadi mohon maaf, kalau tidak ada bencana atau harga stabil dan tidak ada operasi pasar, ya 'ndongkrok'," ujarnya.

Baca Juga: Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa, Ganjar Minta Masyarakat Cerdas Dalam Bermedia

Terkait dengan hal itu, Ganjar mengusulkan kepada pemerintah pusat agar membuat kebijakan baru untuk membantu Bulog menyerap gabah petani.

Bulog, lanjut dia, bisa diberikan tugas yang lebih banyak seperti dulu lagi sebab fungsi Bulog sekarang agak pincang, di satu sisi diminta menyerap gabah dari petani, tapi keluarnya tidak banyak serta hanya untuk stok saja.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x