Setelah Sebulan Tak Berlayar, Nelayan di Pekalongan Mulai Berani Melaut

- 24 Maret 2021, 12:55 WIB
Sejumlah kapal nelayan sedang beralbuh di tepi pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan.
Sejumlah kapal nelayan sedang beralbuh di tepi pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan. /ANTARA/Dok.

KABAR TEGAL- Nelayan di Kota Pekalongan kembali memutuskan untuk kembali mencari ikan di perairan Pulau Jawa setelah hampir satu bulan tidak berlayar.

Hal ini disebabkan karena cuaca yang tidak mendukung selama satu bulan kebelakang.

Dikutip Kabartegal.com dari Sinarjateng.com, nelayan memutuskan tidak berlayar karena intensitas curah hujan yang tinggi dan juga muara sungai yang mengalami pendangkalan sehingga menjadi masalah karena kapal besar tidak bisa bersandar.

Baca Juga: Mengalami Pergeseran Nilai, Pemprov DKI Larang Ondel-ondel Untuk Mengamen

"Bagi kapal berukuran kecil tidak menimbulkan masalah terhadap adanya pendangkalan lumpur di muara sungai. Akan tetapi bagi kapal berbobot besar maka akan sulit berlabuh," katanya.

Namun, akhir-akhir ini cuaca sudah mulai membaik dan ombak yang tidak terlalu tinggi, akhirnya nelayan memutuskan untuk berlayar kembali.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menu, pada Selasa 24 Maret 2021.

Baca Juga: Keren! Indonesia Urutan Teratas Dengan Jumlah Penerima Vaksin Covid-19 Terbanyak di Asia Tenggara

"Dengan kondisi cuaca seperti sekarang ini maka kapal di bawah bobot 30 grostone (GT) sudah dapat berlayar karena ombak laut tidak terlalu tinggi dan kondisi angin juga aman," ujarnya.

Imam mengungkapkan bahwa jangka waktu berlayar berbeda-beda sesuai dengan jenis kapal dan kapasitas angkut.

Kapal nelayan dengan kapasitas 30 GT berlayar selama 2-3 bulan, untuk kapal nelayan dibawah 30 GT dapat berlayar satu minggu, 20 hari hingga satu bulan.

Imam menambahkan, kapal nelayan dibawah 30 GT dapat memperoleh hasil tangkapan hingga satu ton.

Baca Juga: Perkuat Bisnis Cicil Emas, Bank Syariah Indonesia Gandeng Jamsyar

Dengan harga ikan yang relatif masih mahal, nelayan dapat memperoleh keuntungan.

“Saat ini harga ikan dijual paling murah Rp20 ribu per kilogram padahal pada kondisi normal hanya mencapai Rp15 ribu per kilogram hingga Rp17 ribu/ kilogram'" katanya.

"Kami memperkirakan harga ikan mulai stabil mulai Juli-Agustus 2021 karena kapal nelayan sudah mulai pulang dari mencari ikan di laut,” sambungnya.

Hasil jenis tangkapan nelayan Pekalongan antara lain ikan kembung dan ikan layang.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Sinar Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah