"Contoh lainnya adalah terputusnya infrastruktur jembatan di Kali Kemiri yang diawali dari timbunan sampah yang terbawa arus sungai dan menumpuk sehingga menghambat laju aliran air di musim penghujan yang kemudian menggerus pondasi jembatan" kata Bupati.
Dibagian akhir sambutsnnya Hj. Umi Azizah memberi catatan peristiwa seperti ini kiranya penting kita gunakan sebagai referensi dalam penyusunan rencana kontijensi dan pemetaan kawasan rawan bencana. Terlebih BMKG telah memperingatkan adanya fenomena La Nina di akhir tahun 2020 ini hingga awal tahun depan yang menyebabkan intensitas curah hujan kita tinggi. Kondisi tersebut tentunya bisa berdampak pada timbulnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
" Sekali lagi, melalui apel kesiapsiagaan ini, saya meminta seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan sinergi dan koordinasinya bersama para relawan dalam hal manajemen kesiapan menghadapi bencana alam. Saya juga berharap, unsur TNI dan Polri bisa ikut mendukung upaya penanggulangan bencana ini, termasuk penegakan hukum bagi pelanggar tindak pidana perlindungan lingkungan hidup, seperti penjarahan lahan hutan maupun tindak pidana lainnya di bidang penataan ruang." pungkasnya.***