Wisata Kesehatan Jamu Kalibakung Dikunjungi Bupati Karanganyar

- 25 November 2020, 22:26 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama wakilnya, Rober Christanto, kunjungi Objek Wisata Kesehatan Jamu (WKJ)
Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama wakilnya, Rober Christanto, kunjungi Objek Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) /

KABAR TEGAL -  Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama wakilnya, Rober Christanto, kunjungi Objek Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) Kalibakung, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Namun sebelumnya, kedatangan rombongan studi banding dan pembelajaran dari Karanganyar ini diterima Bupati Tegal Umi Azizah di Ruang Rapat Nusantara, Gedung Amartha, Setda Kabupaten Tegal, Selasa (24/11/2020).

Umi pun menyambut baik kehadiran Bupati Karanganyar yang di wilayahnya terdapat Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus miliki Kementerian Kesehatan RI. Umi mengatakan, melalui kunjungan studi tersebut pihaknya bisa saling belajar, bertukar pengalaman mengembangkan jamu.

Baca Juga: Wakil Bupati Tegal Temukan Sejumlah Permasalahan Disaluran Irigasi Cacaban

“Sebetulnya, klinik saintifikasi jamu di Tawangmangu adalah guru bagi kami. Bahkan untuk bahan bakunya, kami pun sebagian mendatangkan dari Karanganyar. Tentunya, dengan lebih banyak pengalaman ini, Pemkab Karanganyar memiliki kita tertentu dalam menumbuhkan minat petani lokal membudidayakan tanaman jamu sebagai upaya perlindungan keanekaragaman hayati dan kearifan lokal hingga mendorong perizinan edar obat tradisional UMKM melalui Badan POM,” kata Umi.

Umi berpendapat, bahwa konsep ramuan jamu di Indonesia masih terbatas pada warisan nenek moyang yang turun temurun. Hal ini berbeda dengan ramuan jamu di Tiongkok yang menurutnya selain warisan leluhur, juga sudah punya bukti ilmiah tertulis tentang resep jamunya yang teruji melalui proses selama ribuan tahun. Untuk itu, Umi berharap, melalui klinik saintifikasi jamu ini pola penelitian jamu berbasis ilmiah bisa lebih ditingkatkan intensitas dan kualitasnya.

Dengan demikan, lanjut Umi, jamu di Indonesia tidak hanya berhenti sebatas warisan budaya dan aset nasional, tapi bisa berkembang menjadi komoditi kesehatan dan sumber perekonomian bagi masyarakat, terutama petani bahan jamu dan UMKM obat tradisional.

Umi pun menuturkan jika tingkat kunjungan warga ke WKJ Kalibakung terus meningkat. “Saya melihat tren konsumsi obat herbal semakin meningkat seiring bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat dan khasiatnya di tengah pandemi Covid-19. Oleh karenanya, melalui WKJ Kalibakung ini, kami terus mendukung proses saintifikasi jamu dengan membuat simplisia, produk tanaman obat sebagai produk inovasi jamu dan penguatan branding jamu seduhan, pembuatan produk tanaman obat, pesanan penelitian dan bibit tanaman obat keluarga serta tentunya wisata edukasi kesehatan jamu,” ujarnya.

Baca Juga: Sosialisasi Pendistribusian Pupuk PPL Diikuti Babinsa dan Babhinkamtibmas

Sementara itu, Juliyatmono menyampaikan apresiasinya akan kemajuan WKJ Kalibakung dalam mengolah tanaman obat sebagai bahan jamu, termasuk mendukung proses saintifikasi jamunya. Menurutnya setiap wilayah memiliki karakteristik masing-masing, sehingga pihaknya perlu belajar dengan keunggulan pengelolaan wisata kesehatan jamu di Kalibakung.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah