The Power of Media Sosial, Warga Magelang Ditemukan Setelah 30 Tahun Hilang

26 Maret 2021, 10:32 WIB
Muhammad Masim Masruri (kanan) didampingi adiknya Musafak (kiri) tinggal di Dusun Kalisalak, Desa Donomulyo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. /ANTARA/Anis Efizudin

KABAR TEGAL- Seorang warga asal Kabupaten Magelang, Jawa Tengah telah hilang kontak dengan keluarganya selama 30 tahun. Orang tesebut bernama Muhammad Masim Masruri berusia 65 tahun.

Melalui sebuah unggahan foto di media sosial, akhirnya Masim ditemukan oleh keluarganya di di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Hal ini diungkapkan oleh Nurkhayati, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Secang pada Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Lawan Corona dengan Olahraga, Jajaran Perwira Kodim Tegal Gowes Bareng ke Pantai Larangan

"Proses penemuan Pak Masim berkat diunggah di media sosial. Dia sampai di rumah pada Rabu, 24 Maret 2021 malam setelah dilakukan penjemputan," katanya sebagaimana dikutip KabarTegal.com dari Antara.

Nurkhayati menjelaskan kronologi penemuan Masim yang hilang selama 30 tahun tersebut. Diawali dengan unggahan foto oleh akun Instagram @novitha_mery yang menyebutkan bahwa Masim hanya ingat bahwa Ia adalah orang Magelang, Kalisalak.

"Melalui stori akun Instagram tersebut menampilkan dua foto saat pertama kali ditemukan, kemudian kondisi setelah dipotong rambutnya dan dimandikan dengan mengenakan baju koko. Selain itu, diberi caption 'bantu share dong gank.. Siapa tau ada yang kenal. Beliau hanya ingat Magelang, Kalisalak'," katanya membacakan medsos tersebut.

Baca Juga: Meskipun Sudah Divaksin, Arab Saudi Tak Keluarkan Izin Umrah Bagi Lansia

Melihat unggahan tersebut, akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk menjemputnya di Paiton, Kabupaten Probolinggo. Kebetulan di Kalisalak, Secang, masih ada adiknya, Musafak yang berusia 56. Dan adik satunya tinggal di Bandung, Jawa Barat.

Masim dijemput oleh Nurhayati yang mana masih kerabat dekat dengannya dan kakaknya Muhammad Ridwan yang juga pegawai Kecamatan Secang, dan perangkat Desa Donomulyo Ratna Indah Wulandari.

Adiknya, Ridwan mengungkapkan bahwa alasan Masim pergi dari rumah karena dirinya tidak diperbolehkan mondok di Gontor, Ponorogo oleh orang tuanya padahal dia pintar mengaji. Diduga dia merasakan kecewa dan depresi hingga akhirnya pergi.

Baca Juga: Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Bansos Covid-19, Effendi Gazali: Nama Saya Tak Ada di BAP

Pada saat ada kabar bahwa Masim ditemukan, Ia meminta orang yang mengunggah foto Masim di Instagram untuk memotokan 10 jari tangannya, karena di salah satu jari tengah tangan kiri ada ciri khusus luka bekas cincin.

Sekarang Masim sudah dapat berkumpul dengan keluarganya yang terpisah selama 30 tahun walaupun dia masih kesulitan untuk diajak bicara, dia hanya menjawab sepatah demi sepatah.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler