WhatsApp Perpanjang Masa Tenggat Untuk Terima Kebijakan Barunya

8 Mei 2021, 15:59 WIB
Ilustrasi Kebijakan baru WhatsApp /PIXABAY/antonbe

bntarKABAR TEGAL - Platform WhatsApp dalam pernyataan terbaru yang diunggah di situs mereka mengatakan pengguna tidak akan kehilangan fungsionalitas apa pun jika mereka tidak menerima kebijakan privasi barunya sebelum 15 Mei.

“Tidak seorang pun yang akunnya akan dihapus atau kehilangan fungsionalitas WhatsApp pada 15 Mei karena pembaruan ini," demikian pernyataan WhatsApp dilansir The Verge, Sabtu 8 Mei 2021.

Pernyataan itu berbeda dari apa yang dikatakan di halaman situs WhatsApp pada bulan Februari, ketika itu mereka mengingatkan bahwa pengguna yang tidak menerima persyaratan baru sebelum batas waktu pada Mei akan kehilangan fungsionalitas.

 Baca Juga: Awas Banyak Lowongan Kerja Palsu! Berikut 5 Cirinya Menurut Kemnaker RI

"Kami telah memperpanjang tanggal efektif menjadi 15 Mei," kata halaman tersebut pada saat itu.

Meskipun WhatsApp telah melonggarkan tenggat waktu untuk menerima kebijakan baru, kebijakan itu akan tetap berlaku mulai 15 Mei untuk pengguna baru dan untuk orang yang telah menyetujui kebijakan tersebut.

Perbedaannya adalah siapa pun yang tidak menyetujui kebijakan tersebut tidak akan langsung kehilangan fungsi penuhnya.

 Baca Juga: Simak! Niat dan Doa Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Anak, dan Keluarga

Sebagai gantinya, mereka akan diperlihatkan pengingat untuk menerima kebijakan baru.

Setelah beberapa minggu, pengingat tersebut akan menjadi "pengingat tetap." Pada titik inilah fungsi aplikasi menjadi terbatas.

Meskipun pengguna masih dapat menjawab panggilan masuk dan menanggapi pesan dengan mengetuk pemberitahuan, mereka tidak akan dapat mengakses daftar obrolan standar dari dalam aplikasi.

 Baca Juga: Akui Keluar Dari Naif, Setelah 25 Tahun Bersama Bassist Emil Beberkan Alasannya

Akhirnya, setelah beberapa minggu tambahan, pengguna akan kehilangan "fungsi terbatas" ini sepenuhnya. WhatsApp mengatakan biasanya menghapus akun yang tidak aktif setelah 120 hari.

"Kami telah menghabiskan beberapa bulan terakhir untuk memberikan lebih banyak informasi tentang pembaruan kami kepada pengguna di seluruh dunia," kata juru bicara WhatsApp dalam sebuah pernyataan.

Kebijakan privasi baru WhatsApp menghadapi reaksi keras atas kekhawatiran bahwa hal itu melemahkan enkripsi layanan obrolan atau memungkinkannya untuk berbagi lebih banyak data pribadi pengguna dengan perusahaan induk Facebook.

 Baca Juga: Godzila vs Kong Tayang Perdana di Platform Catchplay +, Ajak Masyarakat Untuk Dirumah Saja

Namun, kebijakan tersebut tidak mengubah fakta bahwa pesan pribadi antara pengguna dienkripsi secara end-to-end, yang berarti hanya setiap penerima yang dapat membacanya.

Sebaliknya, ini berkaitan dengan pesan yang dikirim ke bisnis di WhatsApp. Ini dapat disimpan di server Facebook, dan datanya dapat digunakan untuk iklan.

WhatsApp sudah membagikan beberapa data pengguna dengan Facebook, seperti nomor telepon, dan telah melakukannya sejak 2016.

 Baca Juga: Tinjau Posko Pengamanan Mudik, Ruas Tol Pejagan-Pemalang Terpantau Lengang

Informasi ini tidak banyak membantu menenangkan kontroversi, yang mengakibatkan aplikasi perpesanan saingan WhatsApp, seperti Telegram dan Signal mengalami lonjakan pengguna baru.

Bahkan CEO Tesla Elon Musk ikut terlibat, men-tweet "Use Signal" ke jutaan pengikutnya pada awal Januari. Menanggapi protes tersebut, WhatsApp mengatakan akan menunda pengenalan kebijakan privasi barunya selama tiga bulan dari Februari hingga Mei.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler