Mie Kristal Rumput Laut, Pangan Alternatif dari Sektor Kelautan dan Perikanan

- 29 November 2020, 08:18 WIB
Strip menjadi mie kristal rumput laut kemasan cup. Ide tersebut muncul setelah dia mencampurkan bumbu mie instan ke dalam agar strip buatannya.
Strip menjadi mie kristal rumput laut kemasan cup. Ide tersebut muncul setelah dia mencampurkan bumbu mie instan ke dalam agar strip buatannya. /

KABAR TEGAL - Menyajikan pangan alternatif dari hasil kelautan dan perikanan menjadi salah satu tekad Usup Supriatna, peserta program Inkubator Bisnis Inovasi Produk Kelautan dan Perikanan (Inbis Invapro KP) dari Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) - UPT Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP). Tekad tersebut semakin kuat setelah Usup melihat agar-agar strip hasil inovasi BBP3KP pada 2018.

“2018 saya minta diajari sama balai (BBP3KP) dan didampingi untuk produksi,” kata Usup, di Karawang, belum lama ini.

Satu tahun berjalan, Usup telah mampu membuat agar-agar strip serta mulai memasarkan produknya tersebut. Kendati berhasil, produknya ini masih belum banyak dikenal masyarakat karena hanya dijual terbatas.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk Kantor KKP, Luhut Serahkan DIPA

Namun peruntungannya berubah setelah dia menyulap agar strip menjadi mie kristal rumput laut kemasan cup. Ide tersebut muncul setelah dia mencampurkan bumbu mie instan ke dalam agar strip buatannya.

“Inspirasinya muncul pas saya lapar, nyobain agar stripnya saya kasih bumbu. Ternyata enak dan lebih praktis kalau kita jual kemasan cup,” urai pembudidaya rumput laut sejak 2006 ini.

Kemudian di awal 2020, produk mie kristal rumput laut buatan Usup mulai masuk ke sejumlah pameran. Pemasaran produk tersebut semakin luas setelah diminati oleh klinik kesehatan untuk ditawarkan ke sejumlah pelaku diet serta adanya kerjasama dengan agen di Majalengka, Cianjur hingga Medan.

Bahkan, saat pandemi Covid-19, permintaan atas produknya tersebut semakin meningkat. Perhari, Usup bisa memproduksi hingga 500 pieces.

“Saat awal-awal PSBB, kita kirim untuk klinik di Jakarta Selatan saja bisa 2.000 pieces per dua minggu,” katanya.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x