Network
KABAR TEGAL - Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp11 Triliun untuk menunjang program Kartu Prakerja.
Salah satu alasan pemerintah melanjutkan program ini karena program Kartu Prakerja merupakan salah bantuan sosial yang paling dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
“Untuk kuota 2,9 juta sampai dengan akhir tahun mendatang, kecuali nanti ada penambahan lagi yang dilakukan pemerintah melihat situasi dan kondisi berkembang,” ucap Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin pada Kamis, 30 Desember 2021.
Baca Juga: Tarif Bea Cukai Naik, Ini Daftar Harga Jual Rokok Eceran Mulai Januari 2022
Dari hasil rapat komite Kartu Prakerja telah diputuskan instrumen bantuan sosial atau insentif yang diterima peserta Prakerja masih sama, yakni Rp2,4 juta yang terdiri dari Rp 600.000 untuk 4 bulan.
“Jadi ini insentif yang paling besar dibanding bantuan sosial yang lain” tuturnya.
Dari perkembangannya bulan April 2020 hingga akhir tahun 2021 tercatat 83 juta orang yang tercatat telah terdaftar sebagai peserta dalam kartu prakerja. Namun karena anggaran pemerintah terbatas, sampai saat ini realisasinya baru tercapai 11,4 juta penerima.
Baca Juga: Pesepak Bola Lionel Messi Positif COVID-19
Dalam ekosistem kartu prakerja telah ada 5 mitra pembayaran yang tergabung dalam Program ini yaitu BNI, go-pay, dana, OVO, dan linkAja. Selain itu juga ada 7 platform digital dan 8 institusi pendidikan untuk mengakses pelatihan yang masuk dalam ekosistem kartu prakerja ini.
Beberapa lembaga pendidikan tinggi nantinya juga akan membantu memantau pelatihan pelatihan dalam Program Kartu Prakerja yang tugasnya memonitor dan mengevaluasi.
