Rakyat Papua: Jangan Biarkan Pemangku Kepentingan Politik Hancurkan Papua

- 30 Mei 2021, 16:30 WIB
Krisyanto Yen Oni : Jangan Biarkan Pemangku Kepentingan Politik Hancurkan Papua
Krisyanto Yen Oni : Jangan Biarkan Pemangku Kepentingan Politik Hancurkan Papua /YouTube /Krisyanto Yen Oni/

KABAR TEGAL - Seorang warga Papua bernama Krisyanto Yen Oni, mengungkapkan dalam sebuah video, bahwa tidak ada Bangsa Papua, yang ada adalah Suku Papua Bangsanya yaitu Indonesia.

Dikatakan Krisyanto Yen Oni, persepsi yang sangat salah jika Papua adalah Suku Melanesia.

Menurutnya, Melanesia adalah julukan kata lainnya adalah Kepulauan hitam, kata Kepulauan hitam merujuk kepada penduduk Kepulauan tertentu yang berkulit hitam, jadi julukan Melanesia tidak semata mata tertuju kepada pulau Papua.

Baca Juga: Satgas Balapulang Kulon Libatkan 'Kumbang' untuk Cegah Penularan Covid-19

"Seperti Afrika Melanesia, Amerika latin Melanesia, Penduduk Asli Australia Melanesia, India kuno Melanesia Indonesia juga ada Melanesia Ras nya Melanesia Bangsanya Indonesia. Jadi jelas Melanesia bukan Bangsa Papua tapi ras dan bangsanya jelas bangsa Indonesia," ucap Kris dalam unggahan videonya, Minggu, 30 Mei 2021.

"Jangan salahkan saya bicara papua, sedangkan orang Australia seperti Veronica Koman boleh bicara tentang Papua, dan saya asli orang indonesia berkulit hitam tidak boleh bicara tentang papua," imbuhnya.

Hal ini harus disadari bersama, kata Krisyanto Yen Oni, ini adalah upayaa suatu wilayah lepas dari Negara Induk adalah suatu Politik upaya yang dilakukan dan diperjuangkan oleh orang yang memangku kepentingan politik tanpa memikirkan dampak negatifnya.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang di Beberapa Wilayah Indonesia

"Yang mereka pikirkan hanya bagaimana ambisi politiknya tercapai. Tidak pernah dalam sejarah, dimana suatu wilayah yang berupaya melepaskan diri dari Negeri induknya, luput dari pertumpahan darah ini yang kita sama sama tidak mau," tuturnya.

Dia juga menambahkan, para provokator dan yang memiliki kepentingan politik hanya bisa menghasut dan memprovokasi, ketika masyarakat bangkit memberontak terjadi tragedi pertumpahan darah.

Lebih lanjut lagi, Kris mengatakan, bahwa para provokator hanya bisa ongkang kaki, mereka hanya melihat kepentingan mereka, demi sebuah Posisi dan jabatan politiknya dan bisa dengan bangga mengunakan kas dan berdasi.

Baca Juga: Calon Pengantin Asal Manado Bunuh Diri Jelang Pernikahannya

"Pernahkah kalian berfikir, bagaimana warga yang menjadi korban atas ambisi segelintir orang ini?," ungkapnya.

Selain itu, Kris juga menambahkan lagi, bahwa setiap keuntungan politik adalah keuntungan pemangku politik, tapi penderitaanya, tragedinya diingat, dirasakan dan dialami masyarakat yang tidak berdosa.

"Untuk itu saya mengajak saudara setanah air, mari kita bicara NKRI, Jangan kita buat Indonesia menjadi Suriah kedua ataupun Israel-Palestina kedua. Sebaliknya mari kita bersatu padu, bersatu hati dan kita tegakkan lagi Sumpah Pemuda, satu tumpah darah, satu bangsa dan satu Bahasa Indonesia. NKRI yang ber Bhineka Tunggal Ika. SALAM NKRI...!!!, PAPUA INDONESIA.....!!!, SEKALI NKRI TETAP NKRI...!!!," tandasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah