Akibat Perburuan Liar, Populasi Harimau dan Gajah Sumatera Terancam Punah

- 30 Maret 2021, 15:37 WIB
Harimau
Harimau /IG @KementerianLHK

KABAR TEGAL- Populasi Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

Jumlahnya hanya mencapai ratusan ekor akibat perburuan liar yang terus terjadi.

Populasi Harimau Sumatera dan Gajah Sumatera sudah masuk dalam satwa dilindungi karena jumlahnya yang semakin sedikit.

Baca Juga: Api Kilang Minyak Pertamina Balongan Belum Padam Sampai Sekarang

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengamanan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sustyo Iriyono, setelah ekspos kasus di Mapolda Jambi, Selasa, 30 Maret 2021.

"Populasi kedua satwa dilindungi tersebut sudah sangat turun," katanya dikutip KabarTegal.com dari Antara, Selasa, 30 Maret 2021.

Berdasarkan data yang dimiliki oleh KLHK, jumlah Harimau Sumatra pada saat ini kurang lebih 600 ekor, sedangkan untuk Gajah Sumatera jumlah populasinya tidak sampai 700 ekor yang tercatat sampai 2019.

Baca Juga: Pengamat Energi Sebut Kebakaran Kilang Balongan Indramayu Bisa Hambat Megaproyek Pertamina

"Ini menunjukkan kepada kita semuanya, bahwa populasi kedua satwa ini wajib kita lindungi dan kita jaga supaya populasinya bisa bisa bertahan paling tidak kalau bisa bertambah," kata Sustyo Iriyono.

Sustyo juga menjelaskan bahwa terjadi peningkatan populasi selama dua tahun terakhir. Namun saat ini jumlahnya sangat mengkhawatirkan akibat pemburuan liar.

Menurut Sustyo, kedua kedua satwa ini memiliki sisi ekonomis. "Tetapi harus dipahami disamping nilai ekonomis ada nilai ekologis," katanya.

Baca Juga: Innalillahi! Pemeran Pierre Tendean di Film G30SPKI, Wawan Wanisar Meninggal Dunia

Nilai ekologis untuk Harimau Sumatera itu dikalkulasikan tidak ada harga pasarnya itu sekitar kurang Rp1,2 miliar per ekor sedangkan untuk Gajah Sumatera Rp3,5 miliar per ekornya.

"Bisa dibayangkan yang menanggung kerugian kita semuanya, karena kita bagian dari ekologi," kata Sustyo Iriyono.

Sustyo berharap untuk pelaku yang sudah diamankan bisa dikembangkan terus sehingga ada banyak pelaku yang kemungkinan punya andil juga oleh kejadian ini bisa terungkap.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x