"Ya Allah, ceritanya tadi pagi harusnya terbang ke Jakarta - Pontianak antar kakak Febri pulang, sesampainya di sana ada peraturan baru pertanggal 9 Januari tes swab berlaku tiga hari dan aku pun sedih karena tak bisa terbang karena tes swabnya udah gak berlaku," tulis Vera Gusman.
"Padahal udah jauh-jauh kan dari Bandung naik bis, udah beli oleh-oleh tinggal masuk aja masa gak boleh pikirku," tambahnya.
Tak menyerah, Vera masih berusaha keras untuk memperjuangkan keberangkatan hari itu, namun justru ditolak.
"Masih ingat tadi usahaku lari sana lari sini menghadap meminta kebijakan Sriwijaya agar bisa terbang dan memohon agar yang harusnya pergi jam 5 udah mepet aku minta undur yang jam 7 pagi dan ditolak mentah-mentah ada perasaan kecewa dan marah kesal," lanjutnya.
Baca Juga: Keluarga Kapten Afwan Berharap Terjadi Mukjizat
Vera pun harus kembali ke Bandung lantaran tak bisa berangkat ke Pontianak pada hari itu.
Ketika mendengar berita jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rasa kesal dan marah karena batal terbang berganti tangis dan haru.
"Sore tadi rasa kesal marah sedih berubah jadi nangis haru, Alhamdulillah Allah masih sayang aku dan anakku. untuk saja mereka tolak permintaanku, Allah tau yang terbaik untukmu, rencana Allah lebih baik dari rencanamu," ungkap Vera di akhir tulisan.***