Pernikahan Usia Muda Jadi Penyebab Stunting di Indonesia, Begini Penjelasan Kepala BKKBN

- 18 Juli 2022, 16:05 WIB
Kepala BKKBN, Dr (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan pernikahan usia muda menjadi salah satu faktor penyebab stunting di Indonesia.
Kepala BKKBN, Dr (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan pernikahan usia muda menjadi salah satu faktor penyebab stunting di Indonesia. /Tangkap Layar Forum Pimred PRMN

KABAR TEGAL - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr (H.C), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan pernikahan usia muda menjadi salah satu faktor penyebab stunting di Indonesia.

Hal tersebut diungkap Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber dalam Klarifikasi Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) bertajuk "Nikah Muda Bikin Anak Stunting," Rabu, 13 Juli 2022.

"Secara total, stunting ini kan 24,4 persen. Kalau kita lihat mereka yang menikah dan hamil di bawah empat belas tahun sekarang ini rata-rata 22/1000, dari situ saya kira angka bisa dicari padanannya," ungkap Hasto Wardoyo.

Baca Juga: Darurat Stunting Masih Tinggi Di Brebes, Bupati Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS)

Menurutnya, kontribusi dari pernikahan usia terhadap stunting disebabkan karena pertumbuhan sang ibu belum terlalu matang, sehingga pertumbuhan dari bayi tersebut menjadi tidak optimal.

"Kontribusi dari pernikahan usia muda karena mereka (remaja putri) itu sebenarnya masih tumbuh, namun kemudian harus menumbuhkan orang lain (melahirkan)," ujarnya 

"Mereka seharusnya tulangnya masih tambah panjang, tulangnya masih tambah padat, tetapi terpaksa kalsiumnya saja diambil oleh bayinya yang ada didalam rahim untuk membuat tulang bayinya. Itulah yang membuatnya jadi tidak optimal, sehingga berpotensi menyebabkan stunting," imbuhnya.

Baca Juga: Program Dashat, Wujud Keseriusan Pemkab Brebes Atasi dan Cegah Stunting

Tak hanya itu, Hasto Wardoyo juga mengatakan stunting juga disebabkan oleh banyaknya remaja putri di Indonesia yang anemia dan kekurangan gizi seimbang.

"Banyak juga remaja-remaja putri di Indonesia yang ternyata anemia dan gizi seimbangnya itu kurang. Nah ini juga berpotensi bayinya stunting. Hal tersebut juga membuat kematian ibu dan bayi masih tinggi" tuturnya.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x