Network
KABAR TEGAL – Herry Wirawan guru sekaligus pemilik pondok pesantren di Cibiru, Bandung telah memperkosa 12 santriwati. Aksi bejatnya sudah berlangsung sejak tahun 2016 hingga 2021.
Kasus pemerkosaan tersebut baru terungkap sekitar bulan Mei 2021. Kronologi terungkapnya kasus guru bejat itu berawal dari salah satu santri yang sedang pulang kampung menjelang momen idul fitri.
Orang tua korban merasa ada yang janggal dengan kondisi anaknya, dan diketahui dalam kondisi hamil.
Menurut Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Garut, Diah Kurniasari Gunawan, saat itulah kasus itu dilaporkan ke Polda jawa Barat.
"Nah disitulah akhirnya dengan ditemani oleh Kepala Desa mereka melapor ke Polda Jabar. Nah, itu awalnya seperti itu," ungkap Diah, pada 9 Desember 2021.
Diah menyebutkan 11 dari 12 korban perkosaan Herry Wirawan merupakan warga Garut.
"Dari 11 korban di kita (P2TP2A Garut), ada 8 orang anak, ada satu (korban) sampai (punya) dua anak, tadi kan di TV saya lihat (berita) dua sedang hamil, tidak, sekarang sudah melahirkan semua," jelasnya.
Baca Juga: Herry Wirawan Perkosa Para Santri di Rumah Tahfidz Madani Cibiru, Diketahui Dirinya Memiliki Kamar Khusus
Setelah melapor ke Polda, mereka pun laporan ke Bupati Garut dan melapor ke P2TP2A. Saat ini P2TP2A melakukan pendampingan terhadap korban dan orangtuanya.
Setelah menerima laporan pada bualan Mei 2021, para korban dijemput dari pesantren oleh pihak Polda Jabar. Saat itu ada korban yang baru empat hari melahirkan, dua lainnya dalam kondisi hamil yang saat ini keduanya telah melahirkan.
