Baca Juga: Trend Kecantikan yang Harus Dihindari dan Jangan Sesekali Untuk Dicoba, Berbahaya!
4. Menargetkan pasar ekspor
Peluang ekspor hasil pertanian sangat menggiurkan. Bahkan pada Agustus lalu, Indonesia baru saja mengekspor 627,4 juta ton produk pertanian ke 61 negara dengan total pendapatan sebesar Rp7,29 triliun.
Peluang ini bisa Anda manfaatkan juga dengan coba menghasilkan produk pertanian berkualitas ekspor. Pelajari ilmu baru dan terapkan metode budidaya yang tepat, agar usaha pertanian Anda bisa ikut berkontribusi memenuhi kebutuhan ekspor.
Seperti Pak Sofyan, salah satu mitra petani CROWDE. Beliau memproduksi komoditas buncis kenya kualitas impor, dan diakuinya memang memiliki treatment budidaya yang sedikit berbeda.
Baca Juga: CROWDE Bersama UNCDF Maju Entaskan Kemiskinan di Masa Pandemi
Seperti penggunaan pupuk, pestisida, dan bibit yang harus benar-benar sesuai. Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti rainshelter dan pengairan menggunakan mini hydra pun diterapkan. Meski awalnya, Pak Sofyan juga mengalami trial and error.
“Saat ini dengan pola tanam setiap 10 hari sekali di lahan seluas 4 ha, saya bersama tim mampu memproduksi buncis kenya sebanyak 200 kg/hari untuk diekspor ke Singapura dan Malaysia," ungkap Pak Sofyan.
Menurutnya, kunci utama keberhasilan budidaya adalah dengan menetapkan tujuan budidaya dan prospek pasar lebih dulu. Itu nanti yang akan mempermudah jalan untuk mengembangkan usaha pertanian.***