Perang Baliho Elite Parpol, Pengamat: Bukan Dapat Simpati Malah Cibiran dan Makian

- 10 Agustus 2021, 20:38 WIB
Perang Baliho Elite partai politik.
Perang Baliho Elite partai politik. /dok/pikiran rakyat depok/

Apalagi kalau hendak bersaing dengan tiga nama besar yang selama ini menyesaki hasil survei seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.

”Masih banyak pekerjaan rumah, seperti pembentukan emosional suka, benci, dan dampak psikomotorik atau perilaku nyata.

Jadi, perjalanan masih sangat jauh untuk sampai dipilih masyarakat. Ini melelahkan bagi pelaku komunikasi, maupun khalayak jika pesan-pesan yang mereka kembangkan, tak relevan dengan kebutuhan masyarakat,” kata Firman.

Strategi pesan

Setidaknya ada dua strategi yang hendak digunakan para elite parpol lewat perang baliho.

Pertama, tampil dalam ukuran besar yang memuat wajah mereka.

Baca Juga: Usai Beraksi, Empat Perampok Pabrik Garmen di Kedungkelor Langsung Dibekuk Satreskrim Polres Tegal

Kedua, intesitas yang tinggi lewat pemasangan baliho.

Kedua strategi itu dalam tinjauan ilmu komunikasi memang mampu membentuk ingatan khalayak.

”Teori ingatan menyatakan, memori khalayak dapat dibentuk oleh sesuatu yang tidak biasa. Ada ukuran ekstra besar pada baliho, pesan unik, warna mencolok, dan pengulangan yang intensif seperti tampil di mana-mana dengan pesan yang konsisten,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah