Bersumber Peristiwa Tenggelamnya Kapal Kurks Milik Rusia, TNI AL Rencanakan Metode Angkat KRI Nanggala 402

- 28 April 2021, 13:01 WIB
Ilustrasi Tenggelamnya KRI Nanggala 402
Ilustrasi Tenggelamnya KRI Nanggala 402 /Istimewa/

KABAR TEGAL - TNI Angkatan Laut (AL) berencana mengangkat KRI Nanggala 402 beserta dengan 53 awak kapal yang turut tenggelam di perairan laut utara Bali pada Rabu 21 April 2021 lalu.

Diungkapkan ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengangkut kapal yang berada di kedalaman 838 meter tersebut.

Disampaikan, Asisten Perencanaan, Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena KSAL), Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, seluruh tim masih berembuk menentukan metode yang akan digunakan untuk mengangkut bangkai kapal. Sebab, kapal tenggelam di bagian dasar laut dalam.

Baca Juga: Mengejutkan! Kota Suci Makkah Diterjang Banjir Bandang Saat Musim Panas, Ustaz Yusuf Mansur: Dunia Sudah Tua

Namun, lagi-lagi Ali menerangkan kedalaman laut akan memberikan kesulitan dalam proses pengangkatan kapal.

"Metode ini ada beragam tergantung dengan posisi kapal ada di kedalaman berapa. Ini juga akan mempengaruhi tingkat kesulitan pengangkatan kapal tersebut," ujar Ali melalui konferensi pers di Mabes AL, Selasa 27 April 2021.

Tingkat kesulitan yang dipaparkan Ali bersumber dari peristiwa tenggelamnya kapal Kurks milik Rusia di Laut Barents 2000 silam.

 Baca Juga: Sandiaga Uno Dukung Perkembangan E-Sport Lewat 'Soprt Turism' Berharap Jumlah Turnamen Terus Bertambah

Pada insiden tersebut, Rusia yang notabene mampu membuat kapal selam sendiri namun masih membutuhkan bantuan ke negara lain.

"Itu sekelas negara Rusia yang memang sudah bisa buat kapal selam sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut, Ali pun merincikan berbagai metode yang bisa digunakan untuk mengangkut kapal selam KRI Nanggala 402 tersebut. Metode tersebut, mulai dari menusuk, mengait, sampai mengangkat badan kapal secara perlahan.

Baca Juga: Puluhan Travel Gelap Diamankan Polda Metro Jaya Guna Cegat Beroperasinya Antar Pemudik

"Kemudian ada yang menggunakan balon udara serta beragam metode lainnya. Bahkan, kita bisa pakai metode hembusan angin, yang mana angin dihembuskan melalui selang hingga air di dalam kapal terbuang," imbuhnya.

Kendati demikian, Ali mengungkap seluruh metode yang nantinya akan digunakan harus tetap memperhatikan kondisi serta tekanan di bawah air.

"Kalau sudah rusak parah, mungkin agak sulit mengangkat seperti Kurks tersebut. Makanya ini sedang kita diskusikan bagaimana cara pengangkatan yang tepat karena kedalamannya tidak dangkal ya.

Baca Juga: Jadwal Lokasi Mobil Samsat Keliling Tegal, Rabu, 28 April 2021

Lebih dalam daripada tenggelamnya kapal selam Argentina, karena ini dalamnya 838 meter," pungkasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah