FT UI Kembangkan Alat Purifikasi Udara Dengan Metode Plasma Dingin Guna Melawan Covid-19

- 1 Februari 2021, 14:03 WIB
Alat yang diberi nama PUVICON
Alat yang diberi nama PUVICON /Foto FT UI/

KABAR TEGAL - Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengembangkan Alat Purifikasi Udara dengan Metode Plasma Dingin guna melawan Covid-19.

Alat yang diberi nama PUVICON ini bekerja dengan menggunakan Teknologi PUVICO3, yakni molekul udara dan uap air yang diionisasi dan dihamburkan kembali ke udara secara konveksi paksa.

Dikutip dari laman PMJ News, dalam ruangan tertutup, teknologi ini terbukti mampu menghilangkan 99 persen virus dan lebih dari 90 persen bakteri di udara hanya dalam waktu 10 menit.

Baca Juga: Update Total Kasus Covid-19 di Dunia 1 Februari 2021, di Asia Indonesia Kasus Harian Tertinggi

"Banyak pasien Covid-19 yang sakit parah harus menghadapi lebih dari sekadar virus Corona. Dari data perawatan Covid-19 di rumah-rumah sakit di Jerman diketahui bahwa hampir separuh pasien yang dibantu dengan ventilator meninggal dunia akibat mengalami infeksi tambahan di rumah sakit," ujar Dekan FT UI, Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono, M.Eng.

"Teknologi PUVICO3 ini dikembangkan dari hasil penelitian bahwa terapi plasma dingin dapat mencegah kasus infeksi tambahan ini dan bahkan dapat mengurangi risiko tenaga medis di rumah sakit terinfeksi oleh virus corona secara signifkan," ujarnya menambahkan.

Dengan "Fitur Teknologi Plasma Basah", teknologi PUVICO3 yang dipasang pada alat purifikasi udara PUVICON ini dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan ion-ion O2 , H2O , dan radikal OH , yang berbentuk ion-ion negatif ataupun radikal yang banyak dijumpai di daerah pegunungan.

Baca Juga: Token Listrik Gratis PLN Februari 2021 Klaim Segera!

Sehingga alat ini juga akan mampu mengolah dan menangani polusi udara sekaligus berperan sebagai "disinfektan elektronik" yang bekerja dengan mekanisme difusi secara cepat dan sistemik, berkat sistem konveksi paksa.

"Teknologi PUVICO3 ini juga dapat membantu menekan atau bahkan memusnahkan aktivitas virus dan bakteri di udara dengan memecah dinding-dinding DNA/RNA atau protein. Hasil pengujian selama ini membuktikan bahwa alat memiliki kemampuan untuk menghilangkan 99% virus di udara hanya dalam waktu sepuluh menit," tambah Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA, Peneliti Utama PUVICON dan Guru Besar Ilmu Teknik Kimia FTUI.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah