Kerumunan di Pasar Tanah Abang Membeludak, Kemkominfo Himbau THR Digunakan Belanja Daring

4 Mei 2021, 12:15 WIB
Sejumlah warga berbelanja pakaian di Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu, 2 Mei 2021. /Antara Foto/Aditya Pradana Putra/

KABAR TEGAL- Lonjakan kerumunan warga terjadi di Pasar Tanah Abang sejak 1 Mei 2021 kemarin.

Kerumunan warga tersebut menyebabkan aturan prokes untuk saling jaga jarak terabaikan walaupun banyak pengunjung yang menggunakan masker.

Banyak pengunjung yang berdesak-desakan untuk mencari dan memilih baju lebaran.

Baca Juga: BLT Dana Desa Rp 300 Ribu Cair! Berikut Syarat Mendaftar dan Cara Cek Nama Anda

Kerumunan warga juga mulai terlihat di banyak lokasi, terutama di pusat-pusat perbelanjaan, mengingat Tunjangan Hari Raya (THR) sudah mulai dicairkan.

Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan mengaku khawatir dengan terjadinya kerumunan di Pasar Tanah Abang dan di berbagai tempat lainnya. 

Meskipun di sisi lain, pemerintah juga tengah menggenjot pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan meningkatkan konsumsi masyarakat.

Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang 14 Hari, Berlaku 4-17 Mei 2021

Salah satu alternatif untuk menjaga konsumsi masyarakat tetap tinggi tanpa harus berkerumun adalah belanja di marketplace.

Gunawan mengimbau agar masyarakat di tengah situasi penularan pandemi Covid-19 yang masih tinggi, untuk menghindari kerumunan seperti pasar, diganti dengan berbelanja di marketplace.

“Kita mengharapkan warga untuk bijak. Meskipun THR sudah cair dan berbelanja jelang lebaran adalah tradisi tiap tahun, namun penularan Covid-19 juga masih mengkhawatirkan. Solusinya, tidak usah ke pasar, cukup berbelanja menggunakan teknologi saja, semua sudah tersedia sekarang di marketplace,” ujar Gunawan melalui siaran persnya, Selasa, 4 Mei 2021.

Baca Juga: Kemenhub Persiapkan PMI Pulang ke Kampung Halaman Meski Larangan Mudik Lebaran

Gunawan mengingatkan penularan Covid-19 yang masif terjadi di India apabila warga tetap berkerumun di pusat-pusat perbelanjaan, tanpa menjalankan prokes yang ketat.

Kebijakan larangan mudik dari pemerintah, kata Gunawan sebaiknya juga dipatuhi masyarakat dengan tidak berbondong-bondong ke pusat-pusat perbelanjaan.

“Meskipun dilarang mudik, bukan berarti dilampiaskan dengan ramai-ramai datang ke pasar. Justru itu sama berbahayanya. Sebaiknya kita bijak, memilih diam di rumah, menghabiskan THR bisa dengan belanja daring, tanpa harus berdesak-desakan di pasar,” ucap Gunawan.***


Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Tags

Terkini

Terpopuler