Contoh Kultum Singkat Ramadhan Jumat 15 April 2022, Tema: Nikmatnya Berbuat Maksiat

- 15 April 2022, 13:48 WIB
Contoh kultum Ramadhan singkat 15 April 2022 tentang kelezatan dan kenikmatan maksiat
Contoh kultum Ramadhan singkat 15 April 2022 tentang kelezatan dan kenikmatan maksiat /Pixabay/mohamed_hassan

KABAR TEGAL - Puji syukur atas segala kenikmatan yang telah Allah berikan pada kita sehingga dapat menjalanan ibadah puasa. Simak contoh kultum Ramadhan singkat Jumat 15 April 2022 dengan tema nikmatnya berbuat maksiat atau zina.

Tema kultum singkat Ramadhan kali ini akan membahas tentang nikmatnya berbuat makasiat juga dosa ganjarannya.

Syiarkan kultum Ramadhan singkat ini kepada orang-orang terdekat Anda agar mereka mengetahui bagaimana dosa dan ganjaran berbuat maksiat

Mengutip dari Ngaji.id berikut contoh naskah ceramah kultum singkat bulan Ramadhan tentang perbuatan maksiat : 

Baca Juga: Contoh Kultum Singkat Ramadhan Kamis 14 April 2022, Tema: Pentingnya Bersyukur Kaya Manfaat

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Segala puji dan rasa syukur kehadirat Illahi Rabbi marilah kita panjatkan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini, karena atas karunia Nya kita masih dapat berkumpul di masjid tercinta di hari ke 12 puasa bulan Ramadhan1443 Hijriah ini.

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta umatnya hingga akhir zaman kelak.

Memang tak dapat dipungkiri bahwa berbuat maksiat akan mendatangkan kelezatan. Oleh karenanya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengisyaratkan hal ini dalam haditsnya,

وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ

“dan neraka itu diliputi perkara-perkara yang disukai syahwat.” (HR. Muslim)

Hadist diatas berarti, jika seseorang ingin masuk neraka Jahannam maka dia akan melewati pagar-pagar syahwat tersebut. Dia akan merasakan kelezatan-kelezatan sehingga akhirnya terjerumus ke dalam neraka Jahannam. Dan maksiat juga demikian, mendatangkan kelezatan. Secara umum akan mendatang kelezatan.

Baca Juga: Contoh Kultum Singkat Ramadhan Rabu 13 April 2022, Tema: Inti dari Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Kelezatan atau kenikmatan yang didapat hanyalah sementara, berbuat zina, minum khamr, ghibah itu semua mendatangkan kenikmatan dan bisa menimbulkan kecanduan.

Namun lihatlah, setelah maksiat atau melakukan berbuatan diatas apa yang terjadi? Kelezatan tersebut telah selesai. Yang tersisa hanyalah hisab. Akan dihisab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Yang tersisa adalah kegelisahan, gundah gulana, kekawatiran, dan ketidaktenangan. Ini dirasakan oleh setiap pelaku maksiat. Hal ini tidak bisa dipungkiri.

Hal ini menunjukkan bahwasanya kelezatan maksiat hanya bersifat sementara. Yakni, hanya tatkala dia sedang bermaksiat. Setelah selesai maksiat, kelezatannya hilang.

Termasuk juga orang yang berghibah, tatkala dia sedang berghibah dia merasakan kelezatan. Namun setelah dia mengghibah coba cek hatinya. Hatinya akan terasa keras dan kaku. Karena kelezatan ghibah telah selesai yang tersisa hanyalah penderitaan.

Selain itu juga ketika minum khamr, dia merasakan kelezatan. Namun setelah minum khamr, yang tersisa adalah kegelisahan. Maka dia ingin mencari kelezatan berikutnya. Sehingga maksiat tadi mengantarkan dan menjerumuskan dia kepada maksiat berikutnya. Mengapa? Karena dia ingin mencari kelezatan yang telah hilang tersebut. Kelezatan yang bersifat sementara.

Baca Juga: Contoh Kultum Singkat Ramadhan Selasa 12 April 2022, Tema: Raih Pahala Besar dengan Konsisten Sholat Tarawih

Lalu hal apa yang dapat memperoleh kelezatan abadi?

Kelezatan abadi yaitu yang ditimbulkan oleh keimanan, kita katakan itu adalah kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kelezatan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala masukkan ke dalam hati seseorang. Berbeda dengan kelezatan maksiat yang hanya bersifat jasmani, berkaitan dengan jasad saja.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d[13]: 28).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

((ذَاقَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ رَسُوْلاً)

“Akan merasakan kelezatan/ kemanisan iman, orang yang ridha kepada Allah  sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta (nabi) Muhammad sebagai rasulnya” (HR. Muslim No. 34) [1]

Intinya Kelezatan yang didapat dari berbuat maksiat seperti dijelaskan diatas bersifat sementara. Sedangkan, kelezatan atau kenikmatan dalam hati berupa kebahagiaan dari sebuah keimanan, inilah yang akan bersifat abadi.

Baca Juga: Contoh Kultum Singkat Ramadhan Senin 11 April 2022, Tema: Adab Orang Berpuasa kata Sayyid Abdullah al-Haddad

Demikian uraian ceramah kultum singkat Ramadhan tentang kenikmatan berbuat maksiat. Semoga bermanfaat.***

 

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: Ngaji.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah