KABAR TEGAL - Baru-baru ini hasil riset penelitian tim dari King's College London mengungkap bahwa dengan dua dosis vaksin Covid-19 terbukti mengurangi separuh efek jangka panjang Covid-19 pada orang dewasa.
Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksin kemudian terpapar virus, 73 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, gejala parah akibat Covid-19 berkurang hampir sepertiganya.
“Kami menemukan bahwa rata-rata pasien akan bergejala selama 28 hari atau lebih, tetapi durasi akan berkurang hingga setengahnya jika sudah divaksin komplit,” katanya, dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet.
Dijelaskan lebih lanjut, hasil penelitian tersebut artinya, risiko Covid-19 jangka panjang akan berkurang pada individu yang telah menerima vaksinasi penuh.
Tm peneliti juga telah menganalisis data lebih dari dua juta orang yang mencatat gejala, tes, dan status vaksinasi mereka di aplikasi Covid Symptom Study Inggris selama Desember lalu hingga Juli 2021 lalu.
Baca Juga: Tok! Pemerintah Resmi Turunkan Tarif RT- PCR Anti Gen Jadi Rp 99 Ribu
Ada pun sebanyak 6.030 dari mereka dinyatakan positif Covid-19 dalam setidaknya dua minggu dari sejak mereka menerima vaksin dosis pertama.
Sementara hanya 2.370 pengguna aplikasi yang positif Covid-19 setidaknya seminggu setelah menerima dosis kedua.
Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Anadolu Agency, orang yang sudah divaksinasi penuh melaporkan gejala yang relatif ringan atau tidak bergejala sama sekali.
Baca Juga: Kebut 200 Titik Selama Bulan September, Vaksinasi Massal Dewi Aryani Mulai Sasar Usia Remaja
Disisi lain, bagi orang-orang berusia di atas 60 tahun lebih cenderung tidak memiliki gejala, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.
Hal itu dinilai menunjukkan kemanjuran vaksinasi dalam melindungi orang-orang lanjut usia dan kelompok yang paling rentan.***