Habib Abdullah mengatakan, tugas dan peran Polri maupun para tokoh agama itu sama. Yakni mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal yang buruk bagi masyarakat.
Baca Juga: Jaga Sinergitas TNI-Polri, Polres Tegal Kota Beri Kejutan di Hari Ulang Tahun ke 78 TNI
"Tugas ulama dan Polri itu sama, yakni amar ma'ruf nahi mungkar. Yang membedakan hanya pedomannya saja. Polisi berpedoman pada UU dan peraturan pelaksanaanya. Sedangkan para ulama, para da'i berdasarkan Al Qur'an dan Al hadist," tuturnya.
Habib Abdullah menambahkan, bahwa pihaknya selalu mengingatkan kepada para jamaahnya. Untuk menerima keberagaman sebagai anugerah. Dan bersikap terbuka terhadap perbedaan itu untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, kita wajib bahu membahu mewujudkan suasana yang kondusif. Apalagi sekarang, kita akan menghadapi pesta demokrasi pada Pemilu 2024.
Baca Juga: Polres Tegal Terjunkan 209 Personel untuk Amankan Pilkades Tahap Pengambilan Nomor Urut dan Kampanye
"Kita semua harus bisa menerima perbedaan. Karena semua itu datangnya dari Alloh SWT. Dan kita juga patut bersyukur sudah hidup di Indonesia. Yang penuh dengan keberagaman dan kebhinekaan namun dapat di satukan oleh Pancasila," tandasnya. ***