Remaja di Tegal Derita Penyakit Kulit Langka, Dewi Aryani Bantu Fasilitasi Pengobatan

- 31 Agustus 2023, 20:55 WIB
Ghafisky Azha Mardatila (13), remaja asal Desa Sukareja, Warureja, Kabupaten Tegal yang menderita penyakit kulit langka dibawa oleh petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ghafisky Azha Mardatila (13), remaja asal Desa Sukareja, Warureja, Kabupaten Tegal yang menderita penyakit kulit langka dibawa oleh petugas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. /Kabar Tegal/Dwi Prasetyo Asriyanto

KABAR TEGAL - Seorang remaja berusia 13 tahun, Ghafisky Azha Mardatila, yang berasal dari Desa Sukareja, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal menderita penyakit kulit langka, yang membuat kulitnya melepuh dan mengelupas. 

Mendengar hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI, Dewi Aryani, hadir secara langsung melihat kondisi remaja tersebut hingga membantu memfasilitasi pengobatan. 

Dewi Aryani pun turut prihatin melihat kondisi Azha saat ini. Ia juga mengajak untuk mendoakan agar gadis cantik ini sembuh, sehat, dan kembali melanjutkan sekolahnya.

Baca Juga: Petani di Karangmalang Teriak Kekeringan, Dewi Aryani Hadir Berikan Solusi

“Karena ini darurat, saya minta pihak RSUD Suradadi untuk menangani persiapan pemberangkatan Azza ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang,” ujar Dewi Aryani kepada Kabar Tegal, Kamis, 31 Agustus 2023.

Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani saat diwawancarai usai mengecek langsung kondisi Ghafisky Azha Mardatila di Desa Sukareja, Warureja, Kabupaten Tegal.
Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani saat diwawancarai usai mengecek langsung kondisi Ghafisky Azha Mardatila di Desa Sukareja, Warureja, Kabupaten Tegal. (Kabar Tegal)

Dewi Aryani pun menyayangkan sikap pemerintah daerah yang tidak peka terhadap warganya yang dalam kondisi sakit seperti ini, apalagi warga ini tergolong sebagai warga miskin.

"Pemerintah seharusnya hadir atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi upaya kesehatan perorangan," tuturnya. 

Untuk itu, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan pihak RSUP dr. kariadi agar dapat membantu fasilitas pengobatan kepada remaja tersebut. 

Baca Juga: Harga Beras Melonjak, Dinas KPTan Kabupaten Tegal Gandeng Bulog Gelar Gerakan Pasar Murah

"Insya Allah untuk biaya orang tuanya selama merawatnya pun saya siap membantu. Jadi tidak usah khawatir," tutup DeAr. 

Pada kesempatan sama, dr. Rani Vitria, selalu dokter di RSUD Suradadi, menduga bahwa Azha menderita penyakit Staphylococcal Scalded Skin Syndrome, yang membuat kulitnya mengelupas. Menurutnya, hal tersebut berawal dari infeksi yang terlambat untuk diobati. 

Dokter RSUD Suradadi, dr. Rani Vitria.
Dokter RSUD Suradadi, dr. Rani Vitria. (Kabar Tegal)

"Ada infeksi yang terlambat diberikan penanganan yang akhirnya bakteri tersebut menyebar ke seluruh kulit tersebut. Sehingga, hal ini yang menyebabkan, kulitnya terkelupas," kata dr. Rani.

Menurutnya, kasus penyakit tersebut jarang terjadi. 

"Memang ada beberapa pasien yang mengalami penderita ini, cuma untuk disini memang jarang," terangnya.

Baca Juga: Kundapil di Kertaharja Kecamatan Pagerbarang, Dewi Aryani Gelar Sosialisasi Bangga Kencana

Ia mengkhawatirkan jika tidak segera ditangani akan membuat penyakit tersebut semakin serius, dimana infeksi tersebut bukan saja menyebar kelapisan kulit, tapi juga bisa menyebar ke pembuluh darah.

"Kami akan tangani di RSUD Suradadi terlebih dahulu, kalau memang memungkinkan, pasien bisa dirujuk ke RSUP dr. Kariadi Semarang," tutupnya. 

Sementara itu, Putri Umdatu, kakak pertama Azha, mengatakan bahwa Azha telah menderita penyakit tersebut sejak dua bulan yang lalu. 

Pada awalnya, Azha mengalami gatal di sekitar kepala. Namun, gatal tersebut semakin parah setelah berenang di pantai. Lalu pihak keluarga akhirnya membawa Azha ke rumah sakit di Pemalang. 

Baca Juga: Dewi Aryani Bantu Korban Kebakaran 2 KK di Desa Pecabean Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal

"Karena rasa gatal tak terbendung, adik saya meminta potong rambut dan kemudian dibawa ke pantai untuk mandi," kata Putri. 

Ia mengatakan, adiknya sempat dirawat selama sembilan hari. Namun, karena keterbatasan biaya, pihak keluarga terpaksa membawa Azha pulang. 

"Azha sempat dibawa ke rumah sakit, tapi karena kehabisan biaya, keluarga terpaksa membawa Azha pulang," tukasnya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah