Network
KABAR TEGAL - Pemerintah Desa (Pemdes) Kaligayam, Kecamatan Talang, diduga menunggak pembayaran E-retribusi sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal untuk mengangkut sampah warga ke TPA Penujah.
Tak tanggung-tanggung, berdasarkan data yang diperoleh, tunggakkan itu terjadi sejak tahun 2021 lalu dengan jumlah mencapai puluhan juta rupiah. Dalam satu bulan, Desa Kaligayam dikenakan tarif pengambilan sampah oleh DLH sebesar Rp 4,5 juta untuk 16 kali pengambilan.
Menurut penuturan warga Desa Kaligayam, untuk satu rumah atau Kepala Keluarga (KK) dikenakan tarif retribusi sampah sebesar Rp 15 ribu dalam tiap bulannya. Di Desa Kaligayam Ada sekitar 1.100 KK yang dikenakan tarif retribusi sampah.
Baca Juga: Sampah Menggunung, Alat Berat Rusak, TPA Penujah Butuh Penanganan Cepat
"Awalnya pengelolaan sampah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMdes), namun berdasarkan informasi terjadi pergantian pengurus BUMDes sehingga belakangan retribusi sampah dikelola oleh pihak Pemdes Kaligayam," ujar salah satu warga yang tak mau disebutkan namanya.
Masih adanya tunggakan E-retribusi juga dibenarkan oleh Kepala Bidang Penanganan Sampah DLH Kabupaten Tegal, Eko Supriyanto, namun dirinya tidak mengetahui detail berapa total tunggakannya.
"Pak Kades sempat datang ke DLH akhir Desember atau awal Januari, beliau minta keringanan mengangsur kekurangan retribusinya. Dan berjanji mulai Januari (2022) mau bayar rutin tanpa menunggak. Setelah itu belum ada kontak lagi dengan DLH, apa sudah ngangsur atau belum," jelas Eko.
Dihubungi lewat pesan singkat, Kamis, 3 Februari 2022, Kepala DLH Kabupaten Tegal, Muchtar Mawardi, mengatakan baru mengetahui terkait tunggakan tersebut dan tengah melakukan pengumpulan data.
Baca Juga: Warga Pemilik Lahan Luapan Sampah TPA Penujah Berharap Ganti Rugi Segera Terealisasi
"Saya baru dapat laporan dari staf, sekarang sedang dalam proses pengumpulan data dan penelusuran laporan tersebut. Segera akan saya selesaikan," tegas Muchtar.
