Capaian Vaksinasi di Kabupaten Tegal Sangat Rendah, Bupati Diminta Fokus

- 26 Juli 2021, 12:40 WIB
Ketua Fraksi Golkar, M Khuzaeni
Ketua Fraksi Golkar, M Khuzaeni /Kabar Tegal/

KABAR TEGAL - Menghadapi keluhan sejumlah warga lantaran sulit mendapatkan vaksinasi Covid-19, Ketua Fraksi Parai Golkar DPRD Kabupaten Tegal, M. Khuzaeni mengimbau Bupati Tegal lebih baik fokus untuk bagaimana agar masyarakat bisa di vaksin. Puskesmas yang dijadikan sentra vaksinasi juga mengalami kekosongan stok vaksin.

Khuzaeni mengimbau Bupati Tegal untuk fokus bagaimana agar masyarakat bisa mendapat vaksin dengan segera. Lebih lanjut Khuzaeni mempertanyakan prosentase yang masih sangat rendah dari data Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal. 

"Dari data capaian vaksinasi Satgas Covid-19 untuk lansia saja yang mendapat vaksin tahap 1 baru mencapai 20 persen, masyarakat umum dosis pertama 0,56 persen, dan remaja 207 penerima atau 0,14 persen," terang Khuzaeni, Senin 26 Juli 2021.

Baca Juga: Ragukan Angka Kematian Pasien Covid-19 yang Dirilis Pemkab Tegal, Khuzaeni: Cek Data Ril Hingga ke Desa

Pemerintah melalui media-media menurutnya sudah gembar gembor agar masyarakat menjalani vaksin dan tidak perlu takut vaksin. Bahkan sudah menjadi syarat administrasi pada kegiatan-kegiatan masyarakat, namun betapa sulitnya masyarakat mendapatkan vaksin tersebut.

Khuzaeni berharap bupati lebih aktif ke atas untuk bisa mendapatkan jatah vaksin sebanyak-banyaknya. Misalnya ke kementerian atau pemerintah di Jakarta lewat mereka yang memiliki wewenang untuk mendapatkan vaksin. Menurutnya sejumlah anggota DPR RI dari Dapil Jateng IX bisa diminta bantuannya.

"Misalkan dari PDIP Dewi Aryani , M. Prakosa, dari PKB H.Bahrudin Nasori, Nadlifah. dari Gerindra M. Haekal, Partai Golkar Agung Widyantoro, dan dari PKS Fiqri Faqih. Untuk bekerja sama, berjuang mendapatkan vaksin dari pusat untuk konstituennya warga kabupaten Tegal," tandas Khuzaeni.

Baca Juga: Pasien Isoman Berjatuhan Meninggal, Khuzaeni: Satgas Covid-19 Harus Tanggung Jawab

Rasa keprihatinan juga muncul pada tenaga kesehatan (Nakes) yang melayani vaksin di puskesmas-puskesmas. Banyak yang sudah antusias datang mengantri namun seringkali stok vaksin habis, padahal mereka sudah menunggu lama.

"Akhirnya banyak Nakes yang dibentak-bentak dan mendapat perlakukan yang kurang nyaman," ujarnya.

Halaman:

Editor: Dasuki Raswadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x