Desi Larasati, Gadis Cantik Asal Penusupan yang Berprofesi Sebagai Sopir Truk Pasir

- 23 April 2021, 12:17 WIB
Desi Larasati, merupakan perempuan tangguh asal Desa Penusupan Kabupaten Tegal yang berprofesi sebagai supir dump truk hingga menjadi penyanyi sinden.
Desi Larasati, merupakan perempuan tangguh asal Desa Penusupan Kabupaten Tegal yang berprofesi sebagai supir dump truk hingga menjadi penyanyi sinden. /Foto: instagram.com/@desi.l.real/

KABAR TEGAL - Desi Larasati, merupakan perempuan tangguh asal Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal yang berprofesi sebagai supir dump truk dan penyanyi sinden.

Perempuan berusia 23 tahun itu memiliki bakat seni sinden. 

Bakat nembang jawa tersebut ia tekuni sejak duduk di bangku SMA dengan mengiringi sejumlah pagelaran wayang santri Satria Laras bersama dalang kondang Ki Enthus Susmono.

Baca Juga: Kisah Inspiratif, Anak Penjual Mie Ayam Asal Tonjong Brebes Berhasil Lulus Jadi TNI Tanpa Biaya

Profesi sinden tersebut masih berlanjut hingga kini, mengiringi putra (Alm) Ki Enthus Susmono yaitu Ki Haryo Enthus Susmono.

"Saya ikut Almarhum Ki Enthus itu sudah 5 tahun dari kelas 1 SMA dan dilanjutkan oleh anaknya Mas Haryo sampai sekarang, Alhamdulillah," ujar Desi dalam video unggahan akun instagram resmi Pemkab Tegal @humastegalkab.

Namun siapa sangka, dibalik profesinya sebagai sinden yang lemah gemulai ini Desi juga menggeluti profesi lain yang lazimnya dilakukan oleh laki-laki.

Baca Juga: Kisah Ali Hamzyah, Anak 5 Tahun dari Lebaksiu yang Hidup Tanpa Anus dan Butuh Pertolongan

"Selama pandemi ini, siangnya saya terjun menjadi supir dump truk karena job sinden sudah jarang," katanya.

Ibu muda beranak satu ini sangat piawai mengemudikan truk, menjadi supir truk bermuatan pasir bahkan sudah ia tekuni sejak duduk di bangku kelas 2 SMA.

"Tadinya cuma iseng, tapi ternyata kok asik, ya coba deh dijadikan profesi dan akhirnya sampai sekarang," ujar Desi.

Baca Juga: Kisah Haru Nenek Jamali, Lansia Berusia 90 Tahun yang Tinggal Sebatang Kara di Gubug Tua

Mengikuti jejak ayahnya yang juga pengemudi truk pasir, Desi mengaku tak pernah merasa malu apalagi gengsi saat harus membawa truk yang sarat muatan pasir juga tanah urug dijalanan.

Menjadi berbeda bukan berarti harus tampil beda, apalagi sampai mengorbankan harga diri sebatas mendulang popularitas.

Menjadi berbeda boleh jadi adalah pilihan hidup. Merdeka dengan diri sendiri dan bermanfaat bagi orang lain.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah