KABAR TEGAL - Tubuhnya semakin membungkuk, jalannya tertatih, dan matanya sudah bertambah rabun untuk melihat.
Hal itu dialami lansia asal Desa Candi, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jamali (90) yang hidup sebatang kara di sebuah gubuk tua.
Walau kondisinya sudah melemah, Jamali masih harus berjuang bertahan hidup. Setiap harinya, ia mencari kayu kering sisa orang memotong pohon di kebun.
Baca Juga: Polisi Dilarang Kawal Mobil Mewah dan Moge, Polda Metro Jaya Berharap Tidak Ada Kecemburuan Sosial
Segulung kayu kering yang didapatkannya, hanya bisa ditukar dengan uang 5 ribu rupiah.
"Itupun jika ada yang beli, jadi nenek Jamali hanya mendapat 5 ribu rupiah setiap harinya. Jika tidak ada yang beli, dirinya harus menahan lapar," ungkap Kepala Cabang Rumah Yatim Tegal, Jajang Khoeruman kepada KabarTegal.com, Selasa, 16 Maret 2021.
Ia menambahkan, seringnya Jamali hanya makan nasi atau ubi saja tanpa lauk pauk. Apalagi, Jamali juga harus membayar listrik dan air sebesar 25 ribu rupiah setiap bulannya.
Diketahui, suaminya telah lama meninggal dunia. Sedangkan, enam dari delapan anaknya sudah meninggal dunia juga. Hanya dua anak yang tersisa, namun mereka memilih hidup mandiri.