'Tegal Tersenyum' Program Sedekah Minyak Jelantah Launching di Desa Karangmangu Tarub

- 2 Desember 2020, 10:49 WIB
Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub Suhito S.E (kiri), Camat Tarub Wuryanto S.Sos (tengah), Kades Karangmangu Budi Oktavianus Wicasono S.H (kanan) saat meresmikan Program Tegal Tersenyum di Balai Desa Karangmangu, Rabu (2/12).
Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub Suhito S.E (kiri), Camat Tarub Wuryanto S.Sos (tengah), Kades Karangmangu Budi Oktavianus Wicasono S.H (kanan) saat meresmikan Program Tegal Tersenyum di Balai Desa Karangmangu, Rabu (2/12). /Kabar Tegal/

KABAR TEGAL - Program Sedekah Minyak Jelantah yang diinisiasi oleh Rumah Sosial Kutub resmi dibuka di Kabupaten Tegal, Rabu (2 Desember 2020).

Setelah sukses membawa DKI Jakarta menuju Top 99 Program Inovasi Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (KEMENPAN RB), banyak daerah yang terinspirasi dari program ini.

Salah satunya adalah Desa Karangmangu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Peresmian Desa Tersenyum ini mengusung tema “Desaku Sehat, Desaku Bersih, Desaku Berkah.” Desa ini akan menjadi percontohan untuk menuju Tegal Tersenyum yang nanti akan diresmikan oleh Bupati Tegal.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan Hari Libur Akhir Tahun Tetap Ada, Catat Tanggalnya

Tersenyum yang berarti Terima Sedekah Minyak Jelantah Untuk Mereka memiliki filosofi yang sangat kuat dengan core aktivitas Rumah Sosial Kutub sebagai Lembaga Sosial.

“Tersenyum berarti simbol kebahagian, sebuah kebahagiaan untuk ibu-ibu yang tak lagi bingung ke mana minyak jelantah mereka akan dibuang. Simbol kebahagian juga karena terlepas dari rasa bersalah membuang sembarangan minyak jelantah ke saluran air atau lingkungan dan simbol kebahagian karena bisa bersedekah melalui limbah yang dianggap sepele namun bisa memberi manfaat yang sangat luas untuk orang-orang yang membutuhkann di seluruh Indonesia,” jelas Suhito selaku Direktur Eksekutif Rumah Sosial Kutub.

Selama ini, masyarakat hanya membuang minyak jelantah ke saluran air seperti wastafel, saluran drainase, septic tank, atau bahkan menggunakannya hingga habis. Padahal jika dibuang sembarangan sangat mencemari lingkungan dan tidak baik untuk kesehatan jika dikonsumsi terus menerus.

Baca Juga: Jateng Sumbang Angka Kesembuhan Covid-19 Tertinggi Nasional

Di sisi lain, masyarakat belum mendapatkan solusi yang tepat dalam menangani permasalahan ini. Hingga muncullah Tong Sedekah Minyak Jelantah yang didistribusikan oleh Rumah Sosial Kutub. Sehingga masyarakat mulai mengumpulkannya dan kemudian membuangnya ke tong-tong tersebut.

“Harapannya program ini akan terus menginspirasi masyarakat secara luas agar kualitas sumber daya masyarakat kita semakin baik dan lingkungan kita dapat terjaga dengan baik,” imbuh Suhito.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x