Pemerintah Hanya Akan Sediakan Vaksin yang Terbukti Lolos Uji Klinis

- 1 Desember 2020, 15:30 WIB
Pemkab Tegal saat mengikuti Rapat Koordinasi Penyaluran Vaksin Covid-19 bersama Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, Menteri Kominfo dan Menteri Dalam Negeri yang berlangsung daring di Ruang Rapat Sekda, Senin (30/11/2020).
Pemkab Tegal saat mengikuti Rapat Koordinasi Penyaluran Vaksin Covid-19 bersama Menteri Kesehatan, Menteri BUMN, Menteri Kominfo dan Menteri Dalam Negeri yang berlangsung daring di Ruang Rapat Sekda, Senin (30/11/2020). /

“Pengadaan vaksin Covid-19 memerlukan langkah-langkah luar biasa dan pengaturan khusus, diantaranya kriteria dan prioritas penerima vaksin wilayah, jadwal serta standar pelayanan vaksin,” kata Terawan.

Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa vaksin akan diprioritaskan bagi tiga kelompok masyarakat, yakni tenaga kesehatan, pelayanan publik dan peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh pemerintah. “Untuk Vaksin mandiri difokuskan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya dengan jumlah sasaran sebanyak 75.048.268 orang,” katanya.

Saat ditemui seusai acara, Hendadi Setiadji mengatakan, sasaran untuk vaksinasi ini memang diutamakan untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu, mengingat merekalah yang akan selalu berhadapan langsung dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Hendadi menjelaskan, vaksin nantinya akan diberikan dua kali selama 14 hari. Vaksin ini akan diberikan kepada orang dengan kondisi sehat, untuk itu sebelumnya akan dilakukan proses screening terlebih dahulu.

Baca Juga: Positif Covid-19, Anies Baswedan Tetap Bekerja Melalui Virtual

“Memang masih perlu waktu untuk menyiapkan semuanya. Jangan khawatir, vaksin ini tentu dibuat melalui penelitian dan uji klinis, insyaAllah aman,” tegasnya.

Terkait hal itu, ia menyampaikan, jika seseorang telah divaksin, maka resiko tertular Covid-19 akan lebih kecil, mengingat dalam tubuhnya sudah terbentuk antibody.

“Kalaupun tertular, gejala yang muncul akan ringan dan sembuhnya relatif cepat. Efektifitasnya bisa mencapai 90 persen, mudah-mudahan melalui uji klinis bisa ditingkatkan lagi menjadi 95 persen. Meskipun demikian, masyarakat dihimbau untuk tetap menerapkan 3M, karna hal itu merupakan upaya yang harus tetap dijalankan,” tutupnya.***

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x