Sembuh Dari Covid-19 Tubuh Akan Kebal Dari Virus, Benarkah?

- 1 Desember 2020, 15:07 WIB
Ilustrasi protokol kesehatan keluarga / Kementerian PPPA.
Ilustrasi protokol kesehatan keluarga / Kementerian PPPA. /

KABAR TEGAL - Belum lama ini Islandia membolehkan wisatawan yang sudah pulih dari COVID-19 memasuki negaranya tanpa harus tes dan menjalani masa karantina, karena beranggapan penyintas COVID-19 sudah kebal virus dan tak akan menyebarkan virus lagi. Benarkah anggapan ini menurut pakar kesehatan?

Para pakar kesehatan kompak menyatakan tak setuju dengan pendapat ini. Dekan di NYU School of Global Public Health, Dr. Danielle C. Ompad seperti dikutip dari Insider, Selasa mengatakan saat ini belum ada yang meyakinkan tentang risiko reinfeksi, sehingga jangan buru-buru mengambil kesimpulan tubuh sudah kebal karena sudah pernah kena infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Hal senada diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), yang mengungkapkan saat ini para peneliti masih belum tahu apakah jika seseorang memiliki antibodi berarti dia terhadap infeksi virus corona di masa mendatang.

Baca Juga: Ditresnarkoba Polda Kepri Amankan 8,3 Kg Narkotika Jenis Shabu dan 20.000 Pil Ekstasi

Dokter yang berfokus pada penyakit infeksi di Johns Hopkins University Center for Health Security, Amesh Adalja menuturkan, terinfeksi kembali COVID-19 sangat jarang dan kemungkinan tidak menjadi perhatian selama beberapa bulan pertama pasca infeksi. Namun, dia mengakui masih perlu waktu untuk mempelajari mereka yang sudah pulih dari COVID-19.

Profesor penyakit menular di Vanderbilt University School of Medicine, William Schaffner juga sependapat. Dia mengatakan belum tahu pasti berapa lama kekebalan, yaitu perlindungan dari infeksi ulang akan bertahan setelah seseorang pulih.

Menurut dia, tes untuk menentukan kekebalan masih baru dan mungkin tidak sepenuhnya akurat.

Baca Juga: Densus 88 Berhasil Tangkap Terduga Teroris Afiliasi Jaringan Jamaah Islamiyah

"Kami tidak tahu hasil tes mana yang benar-benar berkorelasi jelas dengan perlindungan. Namun kami bisa mengukur fenomena kekebalan tertentu, tapi apakah itu terkait dengan perlindungan secara langsung belum diketahui," kata dia.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x