Stok Minyak Goreng di Tegal Terbatas dan Langka, Retail Minta Pemerintah Sidak Produsen Tak Hanya Pasar 

28 Februari 2022, 11:41 WIB
Pantauan pasokan minyak goreng di Gudang MC Mejasem /Kabar Tegal / Retno/

KABAR TEGAL - Hingga saat ini stok minyak goreng di wilayah Tegal khususnya Kabupaten Tegal masih terbatas dan langka di pasaran. 

Hal ini terjadi sejak kebijakan pemerintah mengenai minyak goreng satu harga atau minyak subsidi yang sudah berlaku hampir satu bulan lamanya. 

Namun adanya kebijakan ini malah membuat keberadaan minyak goreng di wilayah Tegal langka karena stok yang ada di toko-toko sangat terbatas. 

 Baca Juga: Pasokan Terbatas dan Menghindari Antrean, Minyak Goreng Subsidi di Swalayan Tegal Dijual Pada Jam Tertentu

Stok yang terbatas itu menjadikan para penjual melakukan kebijakan lebih lanjut mengenai pembelian minyak goreng mulai dari persyaratan pembelian hingga peraturan display minyak goreng pada toko. 

Salah satunya pada Swalayan yang berada di bilangan Kabupaten Tegal, Mutiara Cahaya Mejasem, stok di swalayan ini dikatakan sangat terbatas. 

Sebagaimana pantauan Kabar Tegal di gudang, MC Mejasem hanya memiliki 190 karton yang berisi 12 kemasan minyak goreng ukuran 1 liter. 

 Baca Juga: Seperti Pemilu, Beli Minyak Goreng di Supermarket Slawi Harus Celup Jari untuk Cegah Pembeli Nakal

"Ini ada 190 karton, diperkirakan untuk sampai tanggal 3 Maret mendatang," Jelas Wahidin, Staf Bidang Pengadaan Produk saat mendampingi tim Kabar Tegal menilik stok minyak yang ia punya. 

Wahidin mengaku stok minyak goreng di tokonya tergantung pada jatah yang diberikan oleh supplier. Bahkan sejauh ini, MC Mejasem hanya menerima 10 persen minyak goreng dari jumlah permintaan. 

Kebijakan-kebijakan yang dilakukan dalam penjual minyak goreng pun semata-mata bukan untuk menimbun, namun untuk memastikan bahwa tokonya bisa menjual minyak goreng setiap harinya. 

 Baca Juga: Sidak Minyak Goreng, Dindagkop UKM Kabupaten Tegal Temukan Kekosongan di Beberapa Pasar Swalayan

Wahidin berharap agar pemerintah tidak hanya rajin melakukan sidak di pasar namun juga melakukan pengecekan terhadap para produsen minyak goreng. 

"Saya harap pemerintah jangan cuman kontrol yang di hilir (pasar) namun juga kontrol yang di hulu (produsen) mereka produksi apa nggak. Kan percuma kalo di hilir disidak nggak ada barangnya karena si hulu nggak produksi, sama saja," pungkas Wahidin.***

 

 

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler