21 RT di Desa Sidaharja Langganan Banjir Saat Musim Hujan, Warga Minta Sungai Cacaban Dinormalisasi

20 Februari 2022, 14:32 WIB
Potret Sungai Cacaban yang melewati Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Tepian sungai dipenuhi dengan pohon dan ilalang. /Retno / Kabar Tegal/

KABAR TEGAL - Sebanyak 21 Rukun Tetangga (RT) di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal tergenang banjir pada Jumat hingga Sabtu kemarin. 

Banjir yang ternyata terjadi setiap musim penghujan di awal tahun ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cacaban yang melewati Desa Sidaharja. 

Banjir Desa Sidaharja ternyata telah terjadi sebanyak 6 (enam) kali selama 2022 ini. Hal itu mengakibatkan rumah-rumah warga sekitar tergenang, lalu paska banjir menyisakan lumpur hingga kesusahan mendapatkan air bersih. 

Baca Juga: Air Mulai Surut, Korban Banjir Desa Sidaharja Serbu Bantuan Air Bersih dari Dewi Aryani

Hal ini disampaikan oleh Abdul Wahid, Kasi Pemerintah Desa Sidaharja. 

"Kebetulan banjir yang sabtu ini yang ke 6, yang pertama kali itu pas 23 november 2021 lalu. Dan dimulai kembali pada Januari 2022," ucap Abdul saat ditemui di kediamannya pada 20 Februari 2022.

Dengan ini, Warga melalui pemerintah Desa mengharapkan uluran tangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah untuk melakukan pengerukan atau normalisasi sungai Cacaban. 

Baca Juga: Hujan Deras Picu Luapan Sungai Waduk Cacaban, Jalan Penghubung Desa Rancawiru-Dukuhjati Wetan Sempat Terputus

Normalisasi tersebut dinilai bisa meminimalisir adanya banjir, jadi arus dari hulu ke hilir akan lancar. 

Abdul juga mengaku, sekitar tahun 2016 sungai Cacaban ini pernah dilakukan normalisasi dan berhasil membuat 3 tahun tanpa banjir di wilayahnya.

Namun seiring berjalannya waktu, kondisi sungai kembali rapat dan tepian dipenuhi dengan pohon, tumbuhan, dan ilalang.

Baca Juga: Hujan Mendominasi Wilayah Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat untuk Waspada Cuaca Ekstrem pada 17 - 23 Februari

Sejauh ini memang bantuan kepada warga desa Sidaharja saat banjir melanda tidak lah kurang, namun hal-hal itu tidak memecahkan solusi. Banjir pasti akan datang kembali.

"Dari desa terima kasih kepada pemerintah Dinsos, PMI, BPBD kalo ada kayak gini pasti ada uluran tangan tapi ya nggak mecahin solusi, jadi minta tolong sampaikan untuk pemprov menormalisasi sungai Cacaban," ungkapnya.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler