Hujan Deras Picu Luapan Sungai Waduk Cacaban, Jalan Penghubung Desa Rancawiru-Dukuhjati Wetan Sempat Terputus

- 18 Februari 2022, 20:45 WIB
Jalan menuju jembatan penghubung antara Desa Rancawiru dan Desa Dukuhjati Wetan yang tergenang luapan air sungai
Jalan menuju jembatan penghubung antara Desa Rancawiru dan Desa Dukuhjati Wetan yang tergenang luapan air sungai /Kabar Tegal / Sandy /

KABAR TEGAL - Hujan deras yang mengguyur wiayah Kecamatan Kedungbanteng dan Kecamatan Pangkah sejak Jum'at (18 Februari 2022) siang kembali menyebabkan akses jalan utama antara Desa Rancawiru dan Desa Dukuhjati Wetan sempat terputus. 

Pasalnya, jembatan sungai waduk cacaban yang menghubungkan kedua desa tergenang air hingga ketinggian mencapai 5 meter dari permukaan sungai pada saat normal. Derasnya aliran sungai bahkan dirasakan warga hingga jarak 50 meter dari bibir sungai, hingga akhirnya warga berinisiatif menutup sementara akses jalan tersebut. 

"Hujan lebat sejak Jum'at siang berakibat debit air di sungai aliran waduk cacaban ini meluap, arusnya yang deras hingga di atas permukaan jembatan sangat membahayakan warga. Jadi kami tutup sementara jalan yang melewati jembatan," jelas Tohadi salah satu perangkat Desa Dukuhjati Wetan. 

Baca Juga: BREAKING NEWS! Tanah Bergerak Kembali Terjadi Minggu Dini Hari, Puluhan Warga Dermasuci Dievakuasi

Demi keamanan, beberapa warga yang ingin melintas lewat jembatan terpaksa harus memutar balik kendaraannya. Petugas yang berjaga meminta warga untuk menggunakan jalan alternatif lain melalui Desa Paketiban ataupun Desa Kedungbanteng.  

Luapan air sungai waduk cacaban juga menggenangi rumah-rumah warga yang berada di RT 14. Namun genangan tak bertahan lama seiring hujan yang mulai reda sekitar pukul 17.00 WIB. 

"Tadi beberapa rumah sempat tergenang air, tapi sekarang sudah mulai surut," tambah Tohadi. 

Baca Juga: Dua SD Negeri di Desa Tonggara Langganan Banjir, Perlukah Direlokasi ?

Sedikitnya dua kali dalam pekan ini banjir serupa terjadi di Desa Dukuhjati Wetan. Intensitas hujan yang tinggi sejak bulan Januari lalu mulai berakibat pada rusaknya beberapa ruas jalan desa. 

"Banjir yang kerap terjadi, jalan-jalan mulai rusak dan berlubang. Warga berharap ada pengaturan di pintu-pintu air waduk cacaban, untuk aliran ke wilayah yang padat pemukiman agar debit air sedemikian rupa bisa ditahan dulu," harap Tohadi.***

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x