Rumus 'Kentir' Mulyono Sukses Nahkodai BUMDes Wringin Jaya, Sumbang PAD Hingga Ratusan Juta Rupiah

7 November 2021, 08:45 WIB
Direktur BUMDes Wringin Sejahtera Kabupaten Tegal, Mulyono saat memberikan sambutan usai dilantik untuk periode kedua (Sabtu, 6 November 2021) /Kabar Tegal//Sandy

KABAR TEGAL - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga/badan perekonomian desa yang dibentuk dan dimiliki oleh Pemerintah Desa dengan modal seluruhnya atau sebagian besar dari kekayaan desa yang dipisahkan.

Pemerintah pusat melalui PP Nomor 11 tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa (Bumdesa), mendorong pemerintah desa agar membentuk badan usaha tersebut dengan harapan dapat memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) kepada pemerintah desa.

Di Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal telah terbentuk BUMDes sejak tanggal 1 November 2018, dengan direktur pertama yang dijabat oleh Mulyono.

Baca Juga: Minimarket Milik BUMDes Jatimulya Diresmikan oleh Bupati Tegal

Masa bakti tersebut selesai pada tanggal 31 Oktober 2021 sehingga untuk melanjutkan unit usaha BUMDes dilakukan pemilihan pengurus baru untuk masa bakti 2021 – 2026.

Musyawarah desa pemilihan pengurus dilaksanakan bersamaan dengan Laporan Tahunan BUMDes yang dilakukan pada tanggal 29 Oktober 2021.

Direktur BUMDes Wringin Sejahtera, Mulyono berfoto bersama dengan jajaran pengurus FKB /Sandy
Musyawarah desa dipimpin oleh Ketua BPD dengan dihadiri oleh segenap elemen masyarakat Desa Dukuhwringin, menyepakati bahwa direktur yang baru tetap dijabat oleh Mulyono. Adapun pengawai lainnya, peserta musyawarah desa memberikan kebebasan kepada direktur terpilih untuk menentukannya karena yang akan diajak bersama-sama untuk bekerja.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Pengurus BUMDes, DPMD Kabupaten Ciamis Gelar Pelatihan

Pada Sabtu, 6 November 2021 bertempat di Agro Wisata Kebun Buah milik BUMDes Wringin Sejahtera Desa Dukuhwringin Kecamatan Slawi, dilaksanakan pengukuhan pengurus Bumdesa sebanyak 9 (sembilan) orang yang terdiri dewan pengawas dan pelaksana operasional beserta unit-unitnya.

Ditanya soal program kerja kedepan, Mulyono yang menjabat direktur kedua kalinya itu menyampaikan bahwa program kerja telah dibahas sebelumnya yaitu akan mengembangkan unit usaha pengelolaan pasar, pembayaran online melalui PPOB, Badan Perkreditan Desa dan agro wisata buah.

Dirinya menambahkan selama menjabat tiga tahun, BUMDes yang dipimpinnya telah memberikan PAD ke desa berturut-turut yaitu tahun 2019 sebesar Rp 13.350.000,-, tahun 2020 sebesar Rp 45.354.000,- dan tahun 2021 sebesar Rp 46.322.000,-. Sehingga jika ditotal sumbangsih BUMDes Wringin Jaya mencapai diatas Rp 100 juta.

Baca Juga: Sembilan Pengurus BUMDes Dilantik, Ini Harapan Kades Tonggara

Disinggung tentang terpilihnya kembali sebagai direktur BUMDes, Mulyono menanggapi bahwa ia sebenarnya sudah tidak mau lagi karena sudah lama berkiprah kerja sosial di desa dan perlu adanya regenerasi namun karena keinginan dan desakan peserta musyawarah sehingga ia pun mengiyakan.

Mulyono menceritakan keberhasilannya hingga masyarakat menunjuknya sebagai direktur, karena adanya rumus “kentir” yang dipakainya dalam menjalankan amanat masyarakat. Untuk tahap awal yang usahanya masih merintis, pengurus BUMDes harus menjadi kentir atau gila. Bagaimana tidak kentir, kerja dengan target besar tetapi upahnya sangat rendah bahkan tidak diupah. Jika tidak kentir pasti tidak akan mau.

Penjelasan tentang kentir perlu diuraikan yaitu dalam bahasa sehari-hari di Tegal berarti kenteng ngawula eman kanca batir. Artinya bahwa kenteng ngawula, kita sebagai pelaksana operasional BUMDes perlu kerja keras tanpa pamrih, ikhlas, sosial dan relawan. Yakin bahwa apa yang kita tanam suatu saat nanti akan kita tunai hasilnya sesuai dengan yang ditanam. Tanam kebaikan, panen juga kebaikan.

Baca Juga: Darurat Sampah, Bupati Brebes Dorong BUMDes Maksimalkan Unit Pengelolaan Sampah

Kemudian eman kanca batir, merupakan tiga pilar penentu maju mundurnya BUMDes yaitu pemerintah desa, BPD dan pengurus BUMDes itu sendiri. Dalam menjalankan program kerja, pengurus BUMDes perlu menjalin komunikasi yang baik dengan batir atau temannya yaitu pemerintah desa dan BPD.

BUMDes perlu "eman" atau sayang dengan memberikan PAD kepada pemerintah desa dan memberikan dana operasional kepada BPD yang diambil dari sisa hasil usaha. Dengan eman kepada kanca batir tersebut, BUMDes akan mudah mendapatkan anggaran yang akan digunakan sebagai modal awal selanjutnya dikelola dengan baik akan menghasilkan.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Tags

Terkini

Terpopuler