KABAR TEGAL - Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana terus mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Desa (Pemdes), agar memperkuat cadangan pangan. Sehingga, stok beras di wilayah tersebut aman.
“Jadi harus ada stok cadangan beras di desa, kabupaten, dan provinsi,” kata Nana, seusai acara Gerakan Pangan Murah (GPM) dan penyaluran bantuan cadangan pangan Pemprov Jateng di Kantor Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Rabu, 28 Februari 2024.
Nana mengatakan, musim panen raya padi antara Februari-April 2024. Panen itu merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan stok beras cadangan pangan pemerintah, juga menurunkan harga beras.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pemprov Jateng Buka Layanan Bantuan Hukum Gratis bagi UMK
Stok beras cadangan pangan Pemprov Jateng tahun 2024 diketahui sebesar 320 ton. Cadangan beras itu akan dimanfaatkan ketika masyarakat memerlukan bantuan beras. Termasuk, bantuan korban bencana alam maupun bantuan pangan bagi keluarga miskin, yang belum ter-cover bantuan dari Bapanas melalui Bulog.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari mengatakan, semua level pemerintah harus memperkuat cadangan pangan. Hal itu tertuang dalam edaran Mendagri tertanggal 17 Januari 2024.
“Sudah ada rumusan cadangan pangan yang disiapkan, termasuk komposisi anggaran. Kami juga koordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten/ Kota, untuk mengetahui daerah mana saja yang sudah mencukupi cadangan pangan, dan mana saja yang kurang,” bebernya.
Baca Juga: Libur Isra Miraj dan Imlek, KAI Daop 4 Semarang Siapkan 86 Ribu Tempat Duduk
Berdasarkan hasil perhitungan Bapanas, lanjut Dyah, sebanyak 31 kabupaten/ kota di Jawa Tengah, masih harus menambah stok cadangan pangan. Salah satunya Kabupaten Magelang, yang baru memiliki 62 ton cadangan beras dari seharusnya 84 ton beras.
“Ini kami dorong untuk dipenuhi dari APBD masing-masing,” kata Dyah.