Tekan Demam Berdarah Saat Pandemi, Jateng Andalkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik

- 9 Februari 2021, 13:44 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah.
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. /Pixabay/

KABAR TEGAL - Di tengah pandemi Covid-19, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, hingga akhir 2020, sudah ada 5.678 kasus, di mana 107 orang penderitanya meninggal dunia.

Pengawasan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) digalakkan untuk membasmi jentik nyamuk Aedes aegypti.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Rahmah Nur Hayati , saat dikonfirmasi Selasa, 9 Februari 2021.

Baca Juga: Hari Pers Nasional 2021, Kapolri Minta Pers Bantu Tangkal Hoaks yang Memecah Belah Bangsa

Menurutnya, kewaspadaan terhadap DBD mutlak dilakukan, mengingat saat ini sudah memasuki musim hujan.

“Kewaspadaan yang perlu dilakukan adalah dengan memperhatikan kebersihan lingkungan. Menguras tempat yang bisa menimbulkan genangan air, tutup tampungan air, lihat air di kamar mandi ada jentiknya tidak,” ujarnya.

Ditambahkan, sebelum masa pandemi, tugas pengamatan jentik nyamuk diserahkan kepada kader jumantik. Mereka berkeliling untuk memeriksa jentik dari rumah ke rumah. Namun, dengan adanya pembatasan mobilisasi selama Covid-19, G1R1J menjadi alternatif pilihan. Gerakan tersebut adalah memilih seorang anggota keluarga di rumah untuk mengawasi jentik, dan menggunakan media sosial untuk dilaporkan secara berjenjang sebagai laporan

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional 2021, Jokowi Siapkan 5.000 Vaksin Untuk Awak Media 

“Gerakan itu (G1RIJ) kita maksimalkan, apalagi di musim pandemi tidak memungkinkan bagi orang lain masuk (ke rumah) untuk melakukan observasi,” jelas Nur Hayati.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x