Jelang Nataru, Ketersediaan Pangan di Kota Pekalongan Aman

- 12 Desember 2020, 11:41 WIB
Ilustrasi pedagang cabai di pasar Kota Pekalongan.
Ilustrasi pedagang cabai di pasar Kota Pekalongan. /

KABAR TEGAL - Distribusi pasokan sejumlah komoditas pangan di Kota Pekalongan selama musim hujan dan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), dipastikan aman dan lancar, tak dijumpai kendala berarti.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Perdagangan pada Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Sri Haryati, saat ditemui di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu.

Haryati memastikan, ketersediaan bahan pokok pangan di Kota Pekalongan masih tercukupi hingga akhir 2020. Sehingga masyarakat Kota Pekalongan tidak perlu khawatir.

Baca Juga: Tekan Perkawinan Anak, Jateng Terus Gaungkan 'Jo Kawin Bocah'

Diakui, ada beberapa kebutuhan pangan yang mengalami kenaikan harga, seperti telur ayam, minyak goreng curah, daging ayam ras. Namun, kenaikannya masih terkendali.

“Minyak goreng curah dengan harga eceran tertinggi (HET), per 10 Desember 2020, sudah mencapai Rp14 ribu per liter. Daging ayam ras dibandingkan bulan November lalu Rp80 ribu per kilogram. Daging sapi masih stabil di harga Rp110 ribu per kilogram. Dan telur ayam Rp27 ribu per kilogram per hari ini, dibandingkan sebelum akhir November, yakni Rp22 rb per kilogram,” terang Haryati.

Ia menjelaskan, merujuk data Disdagkop dan UKM Kota Pekalongan, harga cabai merah di pasaran juga mengalami sedikit kenaikan yakni Rp52 ribu/kg, bawang merah Rp30 rb/kg, sementara bawang putih lokal 15 ribu/kg. Sedangkan harga beras, masih stabil Rp11 ribu/kg dan pasokannya pun tercukupi hingga empat bulan ke depan, sebanyak 244.750 ton yang dipasok dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Gula pasir masih stabil harganya di kisaran Rp12.500/kg.

Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Sebagai Tersangka, Rizieq Tiba di Polda Metro Jaya

Haryati mengaku, selain berpengaruh pada sembako, setiap kali musim hujan datang, juga mempengaruhi harga komoditas sayuran. Sebab, hasil panen biasanya menurun, sehingga stok barang juga berkurang dan ini berdampak pada kenaikan harga pangan di Kota Pekalongan. Belum lagi jika banyak tanaman yang gagal panen karena terendam banjir.

Halaman:

Editor: Lazarus Sandya Wella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x