Sejarah Supersemar ‘Surat Perintah Sebelas Maret’ di Indonesia, Berakhirnya Kekuasaan Soekarno

- 10 Maret 2023, 17:51 WIB
Dikenang Setiap 11 Maret, Begini Sejarah Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang Penuh Kontroversi.*/tangkapan layar / YouTube Netra Sejarah Nusantara/
Dikenang Setiap 11 Maret, Begini Sejarah Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang Penuh Kontroversi.*/tangkapan layar / YouTube Netra Sejarah Nusantara/ /

KABAR TEGAL - Sejarah Supersemar di Indonesia. Supersemar adalah singkatan dari Surat Perintah Sebelas Maret yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.

Surat Perintah Sebelas Maret tersebut dianggap sebagai dokumen penting dalam sejarah politik Indonesia.

Pada waktu itu, Indonesia sedang menghadapi krisis politik yang cukup serius.

Baca Juga: Menikmati Suasana Jakarta Tempo Dulu di Museum Fatahillah

Pemerintah Indonesia pada saat itu dipimpin oleh Soekarno yang berhaluan kiri dan sedang menghadapi tekanan dari kelompok-kelompok oposisi yang lebih condong ke arah kanan.

Perpecahan dalam pemerintahan semakin memuncak setelah pemberontakan G30S/PKI pada September 1965.

Pada saat yang sama, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) juga sedang mengalami perpecahan.

Ada kelompok yang mendukung Soekarno dan ada juga kelompok yang lebih condong ke arah kanan dan mendukung Jenderal Soeharto.

Pada tanggal 11 Maret 1966, Soekarno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret atau Supersemar yang memberikan wewenang kepada Jenderal Soeharto untuk mengambil alih kekuasaan dari tangan Soekarno.

Supersemar dianggap sangat kontroversial karena memberikan wewenang yang sangat besar kepada Soeharto.

Supersemar memberikan otoritas penuh kepada Soeharto untuk mengambil tindakan apapun yang dianggap perlu untuk mengamankan keamanan dan stabilitas nasional.

Beberapa pihak menganggap bahwa Supersemar merupakan upaya Soekarno untuk mempertahankan kekuasaannya, sedangkan yang lain menganggap Supersemar sebagai langkah yang tepat untuk mengatasi krisis politik yang sedang dihadapi oleh Indonesia pada saat itu.

Dalam sejarah Indonesia, Supersemar dianggap sebagai momen penting yang menandai berakhirnya era Soekarno dan dimulainya era Soeharto.

Setelah mengambil alih kekuasaan, Soeharto melakukan reformasi politik yang dikenal dengan sebutan Orde Baru dan memerintah Indonesia selama 32 tahun.

Baca Juga: Sejarah Reggae, Musik Perdamaian hingga Perlawanan terhadap Ketidakadilan Sosial dan Politik

Meskipun begitu, Supersemar tetap menjadi topik yang kontroversial dan diperdebatkan hingga saat ini.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x