KABAR TEGAL – Insiden memilukan yang menimpa para supporter Sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi tragedi terbesar dalam sejarah Sepakbola Indonesia, bahkan dunia.
Setelah Insiden tewasnya bobotoh Persib pada laga sepakbola beberapa bulan lalu, kini sunia Sepakbola kembali mendapatkan kabar duka lantaran tewasnya ratusan Supporter yang terkena dampak atas Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu kemarin.
Masyarakat Indonesia mulai kecam PSSI lantaran dinilai tutup mata setelah insiden yang terjadi setelah meninggalnya satu bobotoh Persib di pertandingan Sepakbola beberapa bulan lalu.
PSSI berjanji akan mengevaluasi Laga Liga 1 2022 yang Kick Off malam hari, hal ini menjadi salah satu penyebab insiden Tragdei Kanjuruhan.
“Ya, tentu dengan peristiwa ini, kejadian terjadi di malam hari, lalu ada beberapa saran pendapat tentang keinginan untuk mempercepat atau tidak dilangsungkan larut malam atau malam hari ini juga akan menjadi pertimbangan yang baik yang harus diakomodir oleh PSSI dan juga PT LIB,” Kata Sekjen PSSI Yunus Nusi saat memberikan keterangan di Stadion Madya, Jakarta pada hari Minggu 2 Oktober lalu.
Mendengar keputusan PSSI, masyarakat Indonesia langsung memberikan komentar kepada PSSI, “Tunggu ada korban ratusan jiwa melayang baru akhirnya ditanggapi Pak?”.
“Kemarin-kemarin kemana aja Pak? Padahal sebelumnya sudah banyak juga korban yang meninggal karena jam tayang terlalu malam”.
Setelah Insiden meninggalnya satu Bobotoh Persib, PSSI dinilai masih terlalu santai dan tidak mendengar tanggapan dari para suppoerter Sepakbola, selain itu Masyarakat Indonesia merasa kecewa dengan PSSI yang dinilai lambat dalam membnuat keputusan.