KABAR TEGAL – Sebuah video yang menampilkan seorang Suporter memohon kepada Polisi untuk tidak memakai gas air mata viral di sosial media.
Pasalnya seorang Suporter tersebut memohon kepada polisi untuk tidak memakai gas air mata, namun balasan dari polisi malah membentak pemuda tersebut dan menyuruhnya untuk keluar stadion.
Video tersebut langsung viral di sosial media, sikap polisi mengelurkan gas air mata menjadi pemicu aksi dorong-dorangan di Stadion Kanjuruhan dan memakan hingga ratusan nyawa.
Sikap polisi dalam video tersebut langsung dibanjiri oleh komentar dari warganet, “Rata-rata mereka yang berpulang hanyalah menonton dan tak tahu akan kerusuhan yang terjadi, mereka hanya ingin menyelamatkan dirinya sendiri, mencari jalan keluar dan pulang kerumah”.
“Namun keadaan yang memaksa mereka untuk panik, kelelahan rasa takut, lemah, saling terdorong, terinjak, terpukul-pukul karena berdesakan, sesak nafas yang tak kunjung berhenti, ditambah dengan gas air matamemperkeruh keadaan didalam ribuan orang di stadion”.
Aksi polisi yang menggunakan gas air mata saat berada di Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu penyebab kepanikan yang terjadi di dalam Stadion dan menyebabkan banyak yang terluka hingga kehilangan nyawa.
Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat akhirnya dicopot dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabow0. Pencopotan itu merupakan buntut dari Tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan 128 nyawa tewas.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada hari sabtu, 1 Oktober 2022 lalu menjadi salah satu Tragedi terbesar dunia sepakbola dunia lantaran mengakibatkan lebih dari 100 nyawa tewas dalam Tragedi tersebut.