KKP dan Unair Ungkap Penyebab 52 Ikan Paus Terdampar di Bangkalan

- 13 April 2021, 12:01 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) menjelaskan hasil investigasi terkait terdamparnya puluhan paus sirip di Madura di kantor KKP Jakarta, Senin 12 Maret 2021 .
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama tim Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair) menjelaskan hasil investigasi terkait terdamparnya puluhan paus sirip di Madura di kantor KKP Jakarta, Senin 12 Maret 2021 . /Dok. HUMAS DITJEN PENGELOLAAN RUANG LAUT KKP

Sementara itu Wakil Dekan FKH Unair Prof. Mustofa Helmi Effendi menyampaikan tim Unair bertugas menyampaikan hasil investigasi berdasarkan bukti-bukti ilmiah (scientific) melalui forensik patologi untuk bisa menjawab apa yang terjadi pada kejadian mamalia terdampar ini.

"Kami akan berikan hasil investigasi kami ke KKP. Dengan terkuaknya persoalan ini, kami berharap akan memberikan masukan bagi KKP dalam menentukan arah kebijakan pengelolaan mamalia laut ke depan," ungkap Helmi.

Baca Juga: Sediakan Layanan Vaksinasi Malam Saat Ramadhan, Pemrov Jateng: Lansia Jadi Prioritas

"Melalui pendekatan keilmuan, ini nantinya tidak akan menjadi bahan hoaks, karena dilakukan atas dasar fakta dan data-data sesuai hasil kajian, " sambung Helmi.

Sementara itu, salah satu Tim Histopatologi FKH Universitas Airlangga, drh. Bilqisthi Ari Putra, menguraikan bahwa koloni paus pilot sirip pendek yang terdampar sedang melakukan migrasi dan berburu makanan.

"Koloni paus pilot sirip pendek dipimpin oleh betina produktif dengan kondisi lapar, lemah dan mengalami gangguan pernafasan (emfisema). Sedangkan pejantan kelaparan dan mengalami gangguan pernafasan (pneumonia granulomatosa) dan gangguan jantung (infark miokardiark)," terang Bilqisthi.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF (Free Fire) Terbaru Selasa 13 April 2021, dan Cara Klaim Kode

Bilqisthi menambahkan bahwa penyebab paus pilot sirip pendek terdampar adalah disorientasi akibat kelainan otot reflektor melon pada betina utama diperburuk dengan kelaparan serta kondisi pernafasan dan pencernaan yang kurang baik. Disorientasi timbul ketika terjadi dinamika oseanografi seperti MJO (Madden-Julian Oscillation).

"Penyebab kematian pada betina utama maupun pejantan adalah terjadinya gagal nafas sedangkan pada anggota koloni yang lain, kematian disebabkan karena dehidrasi dan kelemahan," papar Bilqisthi.

Paus merupakan biota laut yang dilindungi oleh negara melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.

Halaman:

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: KKP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x