“Gas yang sudah menyala menjadi api itu tidak mati meski diembus angin kencang. Hingga kini belum mati juga,” ungkap Egi.
“Untuk mengantisipasi kerusakan material, pemerintah desa setempat langsung memasang garis pembatas,” sambungnya.
Baca Juga: ETLE di Jateng Resmi Diberlakukan, Ganjar Bayangkan Bisa Deteksi Truk ODOL
Menanggapi hal ini, pihak Babinsa Desa Segara Jaya Peltu Ajasmad bersama jajarannya melakukan penutupan gas dengan menggunakan semen dan pasir.
“Kita tutup dulu untuk sementara waktu dengan semen dan pasir, kita lubangi dengan diameter dan kedalaman satu meter’” ungkapnya.
Warga yang melihat api tak kunjung pada, semkain khawatir jika nantinya akan ada kebocoran di tempat lain.***