Gunakan Kabel Listrik untuk Aniaya Siswa, Oknum Guru Ponpes Cianjur Dilaporkan ke Polisi

- 9 Maret 2021, 16:33 WIB
Ilustrasi penganiayaan
Ilustrasi penganiayaan /net/

KABAR TEGAL- Oknum guru di Pondok Pesantren di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi karena melakukan penganiayaan terhadap dua orang santri.

Pelaku menganiaya korban menggunakan seutas kabel listrik karena melakukan kesalahan keluar pondok tanpa izin.

Kapolres Cianjur AKBP Mochamad Rifai di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya telah mendapat laporan dari kedua orang tua santri.

Baca Juga: Pasang Tarif Rp500 Ribu Sekali Kencan, Tersangka Prostitusi Online Diringkus Polisi

Korban mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya mulai dari bagian kaki, tangan hingga punggungnya karena dipukul menggunakan seutas kabel.

"Kami masih mendalami dan segera melakukan penyelidikan karena luka yang diderita cukup parah. Saat ini laporan korban sudah kami terima dan segera ditindaklanjuti," katanya.

Sebelumnya orang tua korban, Adis Abeda (49), orang tua santri atasnama Heru (12), mendapat kabar anaknya kabur dari ponpes dan berusaha mencari.

Baca Juga: Viral di TikTok, Simak Cara Pembuatan Proffee yang Mampu Perkuat Massa Otot

Saat ditemui di rumah warga yang menyelamatkan Heru di Kecamatan Cipanas, menyebutkan kalau dia melarikan diri pondok karena mengalami penyiksaan.

Bahkan Adis sempat geram ketika melihat tubuh anaknya penuh luka lebam mulai dari tangan, kaki hingga punggung akibat disiksa oknum guru, sehingga dia langsung melaporkan hal tersebut ke Mapolres Cianjur.

Adis mengatakan dia menitipkan anak ke pondok untuk mendapatkan pendidikan agama bukan untuk disiksa.

Baca Juga: Yuk Simak! Alasan Wajib Lakukan Vaksinasi Covid-19 Tahap Ke-2

"Saya melaporkan ini, agar ada efek jera dan tidak ada lagi santri yang mendapat penyiksaan seperti ini," ujar Adis.

"Kalau memang melanggar seharusnya tidak dihukum seperti ini, saya yang melahirkannya tidak pernah memberi pelajaran ke anak dengan main tangan," lanjutnya.

Sementara Heru, korban penyiksaan oknum guru itu, mengatakan dia dan temannya dipanggil oknum guru tersebut karena diduga melakukan kesalahan keluar pondok untuk berbelanja keperluan ke toko swalayan, namun dirinya tidak ikut hanya mengetahui temannya keluar pondok.

Baca Juga: Pekan Amal Grammy, BTS Akan Donasikan Kostum Video Klip 'Life Goes On'

"Saya tidak tahu, kalau saya berbuat salah, tapi kami dipanggil oknum guru untuk menghadap. Ketika berhadapan kami mendapat pukulan di tangan, kaki dan punggung, kami dipukul menggunakan seutas kabel lsitrik," katanya.***

Editor: Dwi Prasetyo Asriyanto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x