Puluhan Pengungsi Longsor Nganjuk Diduga Keracunan Mie Ayam

- 19 Februari 2021, 09:49 WIB
Ilustrasi pengungsi./
Ilustrasi pengungsi./ /Antara Foto/Rahmad

KABAR TEGAL- Puluhan pengungsi dan relawan bencana tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, menderita sakit mirip gejala keracunan dan saat ini mereka masih dalam perawatan.

Dikutip Kabar Tegal dari Antaranews.com. Arif Firmansyah, salah seorang korban keracunan massal mengatakan ia dengan dua orang temannya sebelumnya makan mi ayam yang disiapkan petugas. Ia makan mi pada Kamis, 18 Februari 2021 pada malam hari sekitar jam 18.00 WIB dan baru merasa sakit perutnya sekitar pukul 24.00 WIB.

"Saya makan mi ayam sekitar jam 18.00 WIB dan baru merasa keracunan itu jam 24.00 WIB," katanya di Nganjuk, Jumat pagi.

Baca Juga: Sanksi Denda Bagi Penolak Vaksinasi, Satgas Covid-19: 'Ini Adalah Opsi Terakhir'

Terdapat sekitar 21 orang pengungsi dan relawan bencana tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk yang saat ini mengalami sakit. Perut mereka sakit dan muntah-muntah.

Rata-rata mereka makan mi ayam bantuan dari donatur, pada Kamis, 18 Februari 2021 sore. Mi tersebut dimasak oleh petugas di depan kantor Kecamatan Ngetos, dengan alat kompor tersendiri.

Arif Firmansyah menjelaskan mi yang dimasak adalah mi untuk mi ayam dengan model mi basah. Seluruhnya dimasak oleh petugas lalu ditaruh di mangkuk makanan lengkap dengan bumbunya. Mi ayam tersebut baru dimasak pada Kamis sore dan langsung dibagikan kepada petugas. 

Baca Juga: Pipa PDAM Bocor, Ratusan Warga Tegalsari Kota Tegal Rela Antri Bantuan Air Bersih

Seluruhnya juga diberikan kepada yang mau baik warga dan relawan bencana tanah longsor tersebut. Ada banyak mi ayam yang disediakan oleh petugas dan semuanya dibagikan.

Mayoritas para korban mulai merasakan sakit Kamis malam. Mereka mengalami muntah-muntah serta diare, sehingga harus dibawa ke puskesmas.

Para korban tersebut langsung dibawa ke Puskemas Ngetos, Kabupaten Nganjuk yang lokasinya di depan posko utama, Kantor Kecamatan Ngetos. Tempat itu juga dekat dengan tempat pengungsian warga.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 19 Februari 2021, Al dan Andin Bersatu Pada Satu Malam, Aladin Segera Datang!

Dari sekitar 21 orang yang diduga mengalami keracunan massal tersebut, tiga orang terpaksa dirujuk ke RSUD Nganjuk, karena kondisinya semakin lemah. Hal itu untuk dilakukan agar mereka mendapatkan perawatan lebih optimal.

Sementara itu, polisi juga turut menyelidiki kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi baik petugas masak, pengungsi dan relawan yang menjadi korban. Petugas juga mengambil sampel dari sisa mi ayam yang telah dimasak itu dan sampel muntahan korban.

Untuk pencarian korban tanah longsor yang masih tersisa satu, petugas juga terus melakukan pencarian. Diharapkan, korban segera ditemukan, sehingga bisa secepatnya dimakamkan dengan layak.

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Gempa Besar

Musibah tanah longsor terjadi di Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu, 14 Februari 2021 setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.

Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Dari jumlah itu, dua orang berhasil selamat, 18 orang meninggal dunia serta seorang lagi masih dicari.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x