Indonesia Berduka! Tragedi Kanjuruhan Jadi Sejarah Kelam Sepakbola Indonesia, Presiden Jokowi Buka Suara

2 Oktober 2022, 22:15 WIB
Jokowi Dalam Siaran Pers Kerusuhan Laga 1 Arema FC vs Persebaya /YouTube Sekretariat Presiden

KABAR TEGAL – Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Sabtu Kemarin mendapatkan hasil akhir yaitu 2-3 dan pertandingan dimenangkan oleh Persebaya.

Pertandingan yang dilakukan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu kemarin mendapatkan hasil yang kurang memuaskan para penggemar Sepakbola tuan rumah yaitu Arema FC.

Para penggemar Arema FC tidak terima atas hasil pertandingan melawan Persebaya, setelah pertandingan berakhir terjadilah sebuah insiden tragis memilukan yang memakan hingga ratusan nyawa penonton.

Baca Juga: Link Nonton Cinta Subuh di Disney HotStar: Siapakah yang Akan Dipilih Oleh Ratih Jadi Pasangan Hidupnya?

Mendengar kabar Tragedi Kanjurhan, Presiden Jokowi akhirnya buka suara, “Saya sudah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan Sepakbola beserta dan prosedur keamanannya, dan juga Kapolri untuk melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus tragedi Kanjuruhan.

“Dan saya memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai Evalusai dan perbaikan prosedur keamanan dilakukan, saya menyesalkan tragedi ini, dan berharap tragedi Kanjurhan menjadi Tragedi terakhir di dunia Sepakbola Indoensia.” Ujar Presiden Jokowi.

Insiden memilukan yang menimpa para supporter Sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi tragedi terbesar dalam sejarah Sepakbola Indonesia, bahkan dunia.

Baca Juga: Kronologi Bayi 6 Bulan yang Meninggal Usai Diajak Motoran Tegal Surabaya Demi Nonton Persebaya

Setelah Insiden tewasnya bobotoh Persib pada laga sepakbola beberapa bulan lalu, kini sunia Sepakbola kembali mendapatkan kabar duka lantaran tewasnya ratusan Supporter yang terkena dampak atas Insiden di Stadion Kanjuruhan Malang Sabtu kemarin.

Masyarakat Indonesia mulai kecam PSSI lantaran dinilai tutup mata setelah insiden yang terjadi setelah meninggalnya satu bobotoh Persib di pertandingan Sepakbola beberapa bulan lalu.

PSSI berjanji akan mengevaluasi Laga Liga 1 2022 yang Kick Off malam hari, hal ini menjadi salah satu penyebab insiden Tragdei Kanjuruhan.

“Ya, tentu dengan peristiwa ini, kejadian terjadi di malam hari, lalu ada beberapa saran pendapat tentang keinginan untuk mempercepat atau tidak dilangsungkan larut malam atau malam hari ini juga akan menjadi pertimbangan yang baik yang harus diakomodir oleh PSSI dan juga PT LIB,” Kata Sekjen PSSI Yunus Nusi saat memberikan keterangan di Stadion Madya, Jakarta pada hari Minggu 2 Oktober lalu.

Baca Juga: Tragis! Ratusan Nyawa Melayang Usai Pertandingan Arema FC vs Persebaya, Masyarakat Indonesia Kecam PSSI

Mendengar keputusan PSSI, masyarakat Indonesia langsung memberikan komentar kepada PSSI, “Tunggu ada korban ratusan jiwa melayang baru akhirnya ditanggapi Pak?”.

“Kemarin-kemarin kemana aja Pak? Padahal sebelumnya sudah banyak juga korban yang meninggal karena jam tayang terlalu malam”.

Setelah Insiden meninggalnya satu Bobotoh Persib, PSSI dinilai masih terlalu santai dan tidak mendengar tanggapan dari para suppoerter Sepakbola, selain itu Masyarakat Indonesia merasa kecewa dengan PSSI yang dinilai lambat dalam membuat keputusan.***

Editor: Dessi Purbasari

Tags

Terkini

Terpopuler