Waspada Omicron! Varian Baru Virus Covid-19 dari Afrika Selatan

27 November 2021, 14:34 WIB
Gambar Ilustrasi. /Kabar Tegal / Anis Yahya/

KABAR TEGAL – Varian baru virus Covid-19 yang ditemukan di Afrika Selatan diberi nama Omicron oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat, 26 November 2021.

Sebelumnya temuan varian tersebut diklasifikasi varian B11529 sebagai SARS-CoV-2 "varian yang diwaspadai", dan menyebutkan bahwa varian itu kemungkinan lebih cepat menular dibanding varian lainnya.

WHO menyebutkan mengenai peningkatan risiko berulang .

"perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19," kata WHO lewat pernyataan usai rapat tertutup ahli independen yang meninjau data tersebut.

Baca Juga: Aurel Pamer Foto USG, Ternyata Mirip Atta Banget

Diketahui beberapa pekan terakhir, di Afrika Selatan terjadi lonjakan kasus yang drastis bersamaan ditemukannya varian baru yang dinamai Omicron.

"Varian ini mempunyai mutasi yang banyak, yang beberapa di antaranya mengkhawatirkan. Bukti awal memperlihatkan bahwa varian ini memiliki risiko infeksi berulang yang tinggi, jika dibanding dengan (varian yang diwaspadai) lainnya", kata dia.

Omicron merupakan varian COVID-19 kelima yang menyandang nama.

"Varian ini telah terdeteksi pada tingkat yang lebih cepat dibanding lonjakan infeksi sebelumnya, menunjukkan bahwa varian ini mungkin memiliki keunggulan dalam menyebarkan virus," kata WHO.

Baca Juga: Gandeng Djarum Foudation, Polres Semarang Siapkan 1000 Dosis Vaksin dan 2 Gerai Vaksinasi

Menurut WHO, tes PCR saat ini masih dapat mendeteksi varian tersebut.

WHO sebelumnya memperingatkan negara-negara untuk tidak terburu-buru menerapkan pembatasan perjalanan sehubungan dengan temuan varian baru tersebut, mengatakan bahwa mereka harus mengambil "pendekatan berbasis risiko dan sains".

Sejumlah negara langsung mewaspadai temuan varian B11529 di Afsel.

Baca Juga: Intip Biaya Persalinan Caesar ERACS yang Dipilih Nagita, 2 Jam sudah bisa Beraktifitas

Uni Eropa dan Inggris termasuk negara yang memperketat perbatasan saat para ilmuan sedang mencari tahu apakah mutasi tersebut resisten terhadap vaksin.

"Pada titik ini, pembatasan perjalanan harus dilakukan hati-hati," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier pada konferensi pers PBB di Jenewa.

WHO mengimbau agar negara-negara tetap menerapkan pendekatan berbasis risiko dan sains ketika menerapkan langkah-langkah pembatasan perjalanan."

Diperlukan waktu berminggu-minggu untuk menentukan seberapa cepat penularannya dan bagaimana varian itu akan memengaruhi pengobatan dan vaksin COVID-19, katanya, Sejauh ini telah tercatat 100 urutan varian B11529 .

Baca Juga: Terapkan Aturan Baru Pemerintah Saudi Terapkan Larangan Untuk Mengambil Video dan Foto di Seluruh Temapat Suci

Masyarakat harus tetap menggunakan masker apabila memungkinkan, menghindari kerumunan, tetap menjaga ventilasi udara dan kebersihan tangan, lanjut Lindmeier.

Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengapresiasi lembaga kesehatan Afrika Selatan karena menangkap sinyal varian baru tersebut.

 

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler