Heboh 'Langit Terbelah' di Pacitan, Inilah Penjelasan BMKG

8 Agustus 2021, 09:09 WIB
Viral langit terbelah di Pacitan /Heru Pacitan

KABAR TEGAL- Masyarakat Pacitan, Jawa Timur tengah dihebohkan dengan adanya tayangan awan yang unik berbentuk lurus seperti membelah langit.

Sebagian masyarakat menduga fenomrna 'langit terbelah' di Pacitan ini sebagai tanda akan terjadi gempa bumi.

Melihat hal itu, Kepala bidang mitigasi gempa bumi dan tsunami BMKGDaryono pun memberikan penjelasan melalui unggahan di akun media sosial pribadinya pada Sabtu, 7 Agustus 2021.

Menyikapi adanya fenomena ‘langit terbelah’ yang sempat viral setelah ditayangkan di sebuah kanal Youtube, dia mengatakan terdapat dua dugaan terkait jenis awan tersebut.

“Dugaan pertama adalah itu merupakan roll cloud atau awan gulung. Awan ini termasuk langka, tetapi memang beberapa kali terjadi di beberapa tempat,” ujar Daryono, seperti dikutip KabarTegal.com dari Pikiran-Rakyat.com

Dia menjelaskan bahwa awan gulung terjadi karena adanya pertemuan dua masa udara dengan kelembaban atau kandungan uap air yang berbeda.

Baca Juga: Cair Rp1,2 Juta, Cara Cek Penerima BLT UMKM BPUM 2021 BRI dan BNI di eform.bri.co.id dan banpresbpum.id

Awan ini kemungkinan terbentuk dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut atau darat, atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airnya.

“Kemungkinan dugaan kedua, awan ini terbentuk oleh Contrail pesawat jet, tetapi biasanya jejaknya relatif kecil diameternya dengan garis awannya lebih kuat dengan warna latar langitnya,” ucap Daryono.

Dia menambahkan bahwa Contrail yang bentuknya mirip awan cirrus ini umurnya sangat pendek, dan biasanya dalam skala menit bisa hilang.

“Adanya beberapa dugaan ini disebabkan karena memang tayangan video awan di Pacitan tersebut memang kurang jelas, sehingga dugaan awan tersebut adalah roll cloud atau contrail jejak pesawat jet,” tutur Daryono.

Akan tetapi, dia menegaskan bahwa fenomena langit terbelah itu merupakan fenomena atmosferik biasa.

Baca Juga: Lima Juta Pembaca di Usia ke-1, Kabar Tegal Terus Berkomitmen Sajikan Optimisme dan Harapan Ditengah Pandemi

“Yang pasti awan tersebut merupakan fenomena atmosferik biasa dan bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luar biasa, misal akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya,” kata Daryono.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan isu yang berkembang dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebab, selama ini memang sebagian masyarakat ada yang menduga, bahkan percaya adanya kaitan antara bentuk awan lurus di langit dengan pertanda akan terjadi gempa.

“Dugaan dan pendapat ini sebenarnya masih sangat spekulatif, karena belum ada kajian ilmiah yang membuktikan kebenarannya dan secara empirik belum terbukti,” ujar Daryono.***

Editor: Lazarus Sandya Wella

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler