KABAR TEGAL- Dokter Tirta mengungkapkan kemungkinan kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Februari bisa mencapai satu juta kasus.
Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai lebih dari 965.000 kasus.
Dr. Tirta pun mengatakan terdapat kemungkinan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia pada bulan Februari mencapai satu juta kasus.
Baca Juga: Sebut Jawa Timur Sulit Diedukasi, dr. Tirta: Aku Digas Lho
Hal itu disampaikan saat dia berbincang dengan Maia Estianty dalam tayangan yang diunggah melalui kanal Youtube MAIA ALELDUL TV pada Sabtu, 23 Januari 2021 malam.
“Jujur aku ngomong sama kawan-kawan, Covid-19 kita ini kemungkinan Februari ada satu juta kasus,” ucap dr. Tirta, seperti apa yang diberitakan Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube MAIA ALELDUL TV, Minggu, 24 Januari 2021.
Bukan tanpa alasan, dia mengungkapkan kemungkinan tersebut, pasalnya penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia masih mengalami kenaikan.
Baca Juga: Usai Divaksin Bupati Sleman Positif Covid-19, dr. Tirta: Vaksin Belum Ada Bukti Mencegah Penularan
“Sehari sudah tambah di atas 10.000 (kasus). Positivity rate-nya saja kemarin di angka 25 sampe 30 persen. Dari 10 orang, 3 orang terkena Covid,” kata dr. Tirta.
Mendengar hal itu, Maia Estianty pun mengatakan bahwa kasus Covid-19 di Indonesia ke depannya bisa saja meledak.
“Iya, meledaknya itu yang ini, yang dirawat di rumah sakit gejala berat, ini penuh ini gejala berat,” ujar dr. Tirta.
Baca Juga: Bawa Paket Sabu, Kurir Narkoba di Jakbar Dibekuk Polisi
Meski rumah sakit penuh oleh pasien dengan gejala berat, dia menjelaskan bahwa jumlah pasien Covid-19 dengan gejala berat di Indonesia hanya sebesar 20 persen.
“Tapi yang gejala berat padahal baru 20 persen, berarti kita bisa ambil yang isoman (isolasi mandiri) itu 80 persen gejala ringan,” tutur dr. Tirta.
Oleh karena itu, dia pun menuturkan solusi yang seharusnya dilakukan oleh Pemerintah dalam
“Nah, makanya solusinya adalah sebenernya kita cari tuh 10 kota yang parah lah, 10 kota ini aja yang diutamain vaksin dulu,” ucap dr. Tirta.
Dia juga menjelaskan penanganan yang harus dilakukan Pemerintah terhadap 10 kota yang diutamakan tersebut.
“10 kota ini rata-rata di Pulau Jawa semua, ya ini yang diutamain, dan ini yang sebenarnya ditegur perkampungannya, perumahan, tempat publik, sama diajak ngobrol tempat malemnya,” kata dr. Tirta.***