Jakarta menghadapi masalah defisit ruang terbuka hijau, seperti taman dan hutan kota.
Kehadiran ruang terbuka hijau yang minim menghambat penyerapan polutan dan peningkatan udara bersih.
8. Kualitas Bahan Bakar dan Teknologi Kendaraan
Penggunaan bahan bakar yang rendah mutu dan kendaraan yang kurang ramah lingkungan berkontribusi pada emisi yang lebih tinggi.
9. Perubahan Iklim Global
Pola perubahan iklim global juga dapat memengaruhi kualitas udara di Jakarta dengan meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian seperti kabut asap dan peningkatan suhu.
Dalam usaha mengatasi polusi udara, diperlukan tindakan berkelanjutan yang melibatkan pemerintah, industri, masyarakat, dan sektor terkait.
Baca Juga: Puan Maharani Bacakan Capaian DPR RI, 64 UU Telah Disahkan Sejak 2019
Upaya untuk meningkatkan transportasi berkelanjutan, mengelola limbah dengan lebih efektif, mengatur industri, serta mengedepankan teknologi ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak polusi udara di Jakarta.***